Jumat, 06 Mei 2016

Rangkuman Bab 5,6 dan 8 Akuntansi Internasional

BAB 5  PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
A.    PERKEMBANGAN PENGUNGKAPAN
Perbedaan pengungkapan nasional sebagian besar didorong oleh perbedaan di pengelolaan dan keuangan perusahaan. Di Amerika Serikat, Inggris Raya, dan negara Anglo-Amerika lainnya, ekuitas pasar paling berjasa dalam menyediakan keuangan bagi perusahaan dan menjadi sangat maju. Dalam semua pasar ini, kepemilikan cenderung menyebar di antara para pemegang saham, dan proteksi investor sangat ditekankan. Di Negara-negara lainnya seperti Perancis, Jerman, Jepang, dan berbagai Negara dengan pasar yang baru muncul, pemegang saham tetap terkonsentrasi dan bank secara tradisional telah menjadi sumber keuangan utama perusahaan.
1.         Pengungkapan Sukarela
Manajer memiliki informasi yang lebih baik dari pada pihak luar mengenai performa perusahaan mereka saat ini dan kedepannya. Beberapa kajian menunjukkan bahwa manajer berinisiatif untuk mengungkap informasi secara berkala. Keuntungan dari pengungkapan tersebut mungkin menyangkut biaya transaksi yang lebih rendah dalam perdagangan sekuritas perusahaan, bunga yang lebih tinggi dari analisis keuangan dan investor, meningkatkan likuiditas saham dan biaya modal yang lebih rendah.
Dalam sebuah karya ilmiah klasik, penulis berpendapat bahwa komunikasi manajer dengan investor luar tidak sempurna ketika :
Manajer memiliki informasi kuat tentang perusahaan mereka,
Insentif manajer tidak sesuai dengan bunga dari semua pemegang saham, dan
Peraturan akuntansi dan audit tidak sempurna.
2.         Kebutuhan Peraturan Pengungkapan
Bursa saham dan peraturan pemerintahan secara umum membutuhkan perusahaan asing yang terdaftar untuk melengkapi semua informasi keuangan dan non-keuangan yang hampir sama seperti yang dibutuhkan untuk perusahaan domestic.
Fros dan Lang juga mengulas empat prinsip pada investor yang berorientasi pasar yang harus dijalankan, yaitu :
Keefektifan biaya,
Fleksibilitas dan kebebasan pasar,
Laporan keuangan transparan dan pengungkapan menyeluruh, dan
Perlakuan setara perusahaan domestic dan asing.


3.         Pembahasan Laporan Keuangan SEC Amerika Serikat
SEC secara umum mewajibkan pendaftaran asing untuk melengkapi informasi keuangan yang pada hakikatnya dana dengan yang dibutuhkan perusahaan domestic. Menurut GAAP Amerika Serikat, jika mereka disajikan sesuai dengan prinsip lembaga akuntansi secara menyeluruh dan dilengkapi dengan rekonsiliasi kuantitatif dengan pendapatan bersih GAAP Amerika Serikat, ekuitas pemegang saham, dan pendapatan per saham, jika secara material berbeda.
Syarat laporan SEC secara umum konsisten dengan sasaran proteksi investor dan kualitas pasar. Namun, beberapa pengamat nyatakan bahwa syarat laporan keuangan SEC bagi perusahaan asing menghalangi mereka dari pembuatan sekuritas mereka yang ada di Amerika Serikat. Akibatnya, investor Amerika Serikat lebih suka berdagang di pasar Over-the-Counter (OTC) AS atau pasar luar negeri di mana likuiditas selatif rendah, biaya transaksi relative tinggi, dan proteksi investor kurang penting daripada pertukaran nasional di Amerika Serikat.

B.        PRAKTIK PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
Peraturan pengungkapan bermacam-macam di seluruh dunia pada area seperti perubahan laporan ekuitas, transaksi dengan pihak terkait, segmen pelaporan, harga pasar asset dan utang financial, dan pendapatan per saham.
1.         Pengungkapan Informasi Progresif
Pengungakapn informasi progresif adalah pertimbangan tinggi yang relevan di dalam kesetaraan pasar dunia. Dalam hal ini, istilah informasi progresif meliputi :
Perkiraan pendapatan, laba/rugi, arus kas, pengeluaran modal, dan hal-hal keuangan lainnya,
Tujuan informasi mengenai kinerja dan posisiekonomi di masa depan yang tidak menentu daripada perkiraan menyangkut proyek, periode fiscal dan proyeksi jumlah, dan
Laporan program dan sasaran manajemen untuk usaha masa depan.

2.         Pengungkapan Segmen
Pengungkapan segmen lebih membantu pengguna laporan keuangan untuk memahami bagaimana bagian-bagian perusahaan menata semuanya. Setelah itu, alur produk dan wilayah di dunia memiliki resiko yang beragam, pengembalian, dan kesempatan. Pemisahan jalur usaha dan area geografis harus membuat penilaian yang lebih terpapar tentang keseluruhan perusahaan.

3.         Pelaporan Pertanggungjawaban Sosial
Laporan pertanggungjawaban sosial mengacu pada pengukuran dan komunikasi informasi tentang pengaruh perusahaan terhadap kemakmuran pegawai, komunitas sosial dan lingkungan.. hal ini mencerminkan sebuah kepercayaan bahwa perusahaan bergantung pada pemegang saham dalam laporan tahunan kinerja terhadap lingkungan dan sosial mereka seperti halnya laporan keuangan yang mereka berikan pada pemegang saham. 

4.   Pengungkapan Khusus bagi Pengguna Laporan Keuangan Non-domestik dan Prinsip Akuntansi yang Digunakan
Laporan tahunan bisa meliputi pengungkapan khusus untuk mengakomodasi pengguna laporan keuangan non-domestik. Pengungkapan tersebut meliputi :
Laporan ulang yang mudah tentang informasi keuangan ke dalam mata uang asing,
Pembahasan perbedaan antara prinsip akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan utama dan beberapa ketetapan prinsip akuntansi lainnya,
Posisi dan laporan keuangan ulang terbatas di ketetapan standar akuntansi yang kedua, dan
Sebuah laporan keuangan lengkap disiapkan yang berhubungan dengan ketetapan prinsip akuntansi kedua.

5.         Pengungkapan Pengelolaan Perusahaan
Dallas memberikan sebuah rancangan kerja untuk memahami dan menilai pengelolaan perusahaan di sebuah Negara. Empat komponen dan rancangan kerjanya adalah sebagai berikut :
Infrastruktur pasar, mencakup pola kepemilikan, keleluasaan di mana perusahaan terdaftar di masyarakat, hak kepemilikan, dan pasar untuk pengendalian perusahaan.
Lingkungan hukum, meliputi sistem hukum dan hak pemegang saham dengan jelas diterangkan dan dengan konsisten dan dikuatkan secara efektif. Undang-undang perusahaan mencakup bagaimana perusahaan dibentuk dan diatur, dan hak dan tanggung jawab manajer, direktur, pemegang saham. Undang-undang sekuritas berhubungan dengan penerbitan dan perdagangan sekuritas, termasuk ketentuan pencatatan dan pengungkapan.
Lingkungan peraturan, hampir mendekati dengan lingkungan hukum.
Infrastruktur informasi, bersinggungan dengan standar akuntansi yang digunakan dan apakah hasil laporan keuangan akurat, lengkap, dan tepat waktu.

6.         Pengungkapan dan Laporan Bisnis di Internet
World Wibe Web digunakan sebagai sebuah ruang penyebar informasi, dengan media cetak yang selalu mendapat peran kedua. Sebuah perkembangan penting yang akan memfasilitasi pelaporan bisnis melalu Web adalah eXtensible Businnes Reporting Language (XBRL). XBRL adalah sebuah sistem penamaan informasi atau data. “Tanda” data, yang berkerja sepertibarcode, menggambarkan informasi laporan keuangan yang mereka pasangkan. Penggolongan kemudian berkembang untuk penyaluran, pertukaran, dan penyimpulan informasi. Pengelompokan XBRL telah dikembangkan untuk GAAP Amerika Serikat dan Jerman serta untuk IFRS, yang mampu membuat persiapan laporan keuangan sesuai dengan semua standar akuntansi ini. Bursa saham, pengatur, dan perusahaan public terus menggunakan internet untuk memberikan pengguna laporan keuangan dengan akses cepat untuk informasi perusahaan.

C.    PENGUNGKAPAN LAPORAN TAHUNAN DI NEGARA-NEGARA DENGAN PASAR BARU MUNCUL
Pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan dari Negara-negara dengan pasar yang baru muncul biasanya kurang luas dan kurang dapat dipercaya daripada semua perusahaan di Negara berkembang.
Level pengungkapan yang rendah di negara dengan pasar yang baru muncul konsisten dengan sistem pemerintahan dan keuangan perusahaan mereka. Ekuitas pasar tidak berkembang dengan baik, bank dan orang dalam seperti kelompok keluarga menyediakan keuangan yang paling besar, dan pada umumnya hanya ada sedikit tuntutan untuk bisa dipercaya, pengungkapan kepada public yang tepat waktu daripada lebih mengembangkan ekonomi.

BAB 6  TRANSLASI MATA UANG ASING

A.    ALASAN TRANSLASI MATA UANG ASING
Proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebut translasi mata uang asing (translation). Terdapat tiga alasan tambahan dalam translasi mata uang asing mencatat transaksi mata uang asing, memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang asing, dan dan berkomunikasi dengan peminat saham asing.
Untuk tujuan pembukuan, asset atau kewajiban mata uang asing dikatakan rentang resiko keuangan jika tingkat perubahan pada mata uang yang ditranslasikan menyebabkan perubahan pada laporan mata uang induk perusahaan. Akibatnya, kenaikan jumlah investasi internasional meningkatkan kebutuhan untuk menyampaikan informasi pembukuan perusahaan yang berdomisili pada satu Negara kepada para investor di Negara lainnya. Hal ini dibutuhkan pada saat perusahaan menginginkan untuk membuat daftar saham perusahaan pada translasi saham asing, dengan maksud untuk memiliki usaha asing atau gabungan, atau ingin mengkomunikasikan hasil operasional dan seluruh laporan keuangan kepada pemegang saham asing.

B.     LATAR BELAKANG DAN TERMINOLOGI
Translasi mata uang asing merupakan translasi sederhana dengan ekspresi moneter, seperti saat neraca menggunakan poundsterling Inggris kemudian disajikan ulang dalam padananya dolar AS. Tidak terjadi translasi secara fisik, dan tidak ada transaksi yang dapat dihitung seperti pada konversi.
Transaksi mata uang asing bisa terjadi secara langsung yaitu :
Pasar spot. 
Pasar forward  
Pasar swap,

C.  EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KURS ALTERNATIF TRANSLASI MATA UANG ASING
Tiga kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang domestic, yaitu :
Kurs saat ini, adalah kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.
Kurs historis, yang merupakan translasi mata uang yang berlaku saat asset dengan mata uang asing pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul.
Kurs rata-rata, yaitu nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis atau kurs saat ini.
Terdapat dua tipe penyesuaian transaksi yaitu :
a.     Gains and losses settled transactions (keuntungan dan kerugian pada transaksi stabil)
b.    Gains or losses unsettled transactions (keuntungan dan kerugian pada transaksi tidak stabil),


D.       TRANSLASI MATA UANG ASING
Perusahaan yang beroperasi secara internasional menggunakan berbagai metode untuk menunjukkan asset, utang, pendapatan, dan beban dalam mata uang domestic yang dinyatakan dalam mata uang asing.
1.         Metode Nilai Tukar Tunggal
Metode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat ini, terhadap semua saham atau utang asing. Pendapatan dan beban biasanya ditranslasikan oleh rata-rata nilai tukar saat itu pada tiap periode. Asset atau kewajiban dalam mata uang asing dikatakan akan diperlihatkan pada risiko nilai tukar jika pada perubahan padananya mata uang induk perusahaan mereka berhutang terhadap perubahan pada tingkat nilai tukar yang digunakan untuk mentranslasikan asset atau kewajiban dengan mata uang tersebut.
Pada metode tunggal, laporan keuangan operasional asing memiliki laporan domisili tersendiri, keadaan mata uang local di mana anak perusahaan berbisnis.

2.         Metode Nilai Tukar Ganda
Metode nilai tukar ganda mengkombinasikan kurs saat ini dan kurs historis dalam proses transaksi mata uang asingnya.
Metode Current-Noncurrent
Metode Moneter-Nonmoneter
Metode Kurs Sementara
Secara umum, mereka menghasilkan perbedaan yang terlihat pada hasil translasi mata uang asing. Tiga metode pertama ditujukan untuk mengidentifikasi asset dan kewajiban mana yang akan dikenakan atau dilindungi dari risiko nilai tukar mata uang. Metode kurs saat ini memperkirakan bahwa seluruh operasional asing ditujukan dalam risiko nilai tukar karena semua asset dan kewajiban ditranslasikan pada kurs nilai tukar akhir tahun. Metode kurs current-noncurrent memperkirakan bahwa hanya asset dan kewajiban lancer yang dikenakan, sementara metode moneter-nonmoneter memperkirakan bahwa asset dan kewajiban moneter yang dikenakan.

3.         Efek Laporan Keuangan
Pada metode kurs saat ini, perubahan nilai tukar mempengaruhi padanannya dolar pada total foreigh currency assets (TA) dan liabilities (TL) anak perusahaan Meksiko pada periode saat itu. Berdasarkan metode kurs saat ini, posisi laba yang diekspos (TA>TL) akan menghasilkan kerugian transaksimata uang asing jika peso Meksiko melemah, dan keuntungan nilai tukar jika nilai peso meningkat. Posisi kewajiban bersih peso Meksiko yang diekspos (TA<TL) menghasilkan keuntungan translasi mata uang asing jika peso Meksiko melemah dan kerugian jika peso meningkat.
Pada metode current-noncurrent, pengeluaran pembukuan perusahaan AS dihitung oleh posisi nilai lancar bersih asset atau kewajiban peso saat itu. Pada metode moneter-nonmoneter, pengeluaran dihitung oleh peso moneter atau posisi utang. Pembukuan pengeluaran pada prinsip kurs sementara bergantung pada persediaan atau asset nonmoneter yang memiliki nilai pada harga perolehan dan beberapa dasar penilaian.

4.         Kurs Saat Ini yang Sesuai
Terdapat kurs nilai tukar penawaran dan permintaan (bid and ask), nilai tukarspot dan nilai tukar forward, nilai tukar resmi dan nilai tukar pasar-bebas, dan seterusnya.  Nilai tukar pasar-bebas untuk transaksi spot di Negara di mana akun yang ditranslasikan berasal, merupakan nilai tukar yang sesuai untuk menghitung nilai transaksi pada saat itu.
Dalam situasi saat ini, kita harus memilih salah satu diantara nilai tukar yang ada diantaranya :
Nilai tukar pembagian deviden,
Nilai tukar pasar-bebas, dan
Nilai tukar penalty atau preference teraplikasi, seperti yang diasosiasikan dengan ekspor dan impor.

5.         Keuntungan dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing
Secara internasional, diperlakukan akuntansi terhadap penyesuaian tersebut sama banyaknya dengan prosedur translasi mata uang asing. Pendekatan akuntansi untuk penyesuaian translasi mata uang asing mulai dari penangguhan hingga tidak ada penangguhan dengan pendekatan hybrid pada keduanya.
Penangguhan,
Penangguhan dan Amortisasi,
Penangguhan sebagian, dan
Tidak ada penangguhan.


E.        GAMBARAN STANDAR NO. 52/STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL 21
Tujuan translasi mata uang asing dalam FAS No. 8 berbeda secara substansi dari FAS No. 52. FAS No. 8, mengadopsi perspektif induk perusahaan dengan member syarat bahwa laporan keuangan mata uang asing dipresentasikan jika seluruh transaksi mengikuti mata uang yang digunakan induk perusahaan. Standar No. 52, mengakui bahwa kedua perspektif baik induk perusahaan dan perusahaan lokal benar sebagai kerangka kerja laporan. Pada lever internasional, IASB mengeluarkan keputusan parallel, IAS 21, yang sekarang berkembang untuk mengklasifikasi persyaratan dan memecahkan masalah implementasi. Keduanya, FAS No. 52 dan versi baru IAS bertujuan untuk :
Menampilkan, dalam laporan gabungan, hasil keuangan dan keterhubungan dihitung dengan mata uang asing primer yang dikonsolodasikan antara laporan induk dan anak perusahaan bisnis.
Menyediakan informasi yang secara umum kompatibel dengan efek ekonomi yang diharapkan pada perubahan nilai tukar pada ekuitas dan arus kas perusahaan.
1.            Translasi saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional
Jika mata uang fungsional adalah mata uang asing yang tercatat dan dimasukkan, maka laporan keuangan ditranslasikan ke dalam dolar menggunakan metode kurs saat ini. Prosedur kurs saat ini yang digunakan adalah :
Seluruh asset dan kewajiban asing ditranslasikan terhadap dolar menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca, akun modal ditranslasikan pada kurs historis.
Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada waktu transaksi, walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk kelayakan.
Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang saham yang terpisah. Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukkan ke dalam laporan laba-rugi hingga operasional luar negeri telah terjual atau investasi telah diputuskan tidak bernilai.

2.            Translasi saat Mata Uang Induk Peusahaan adalah Mata Uang Fungsional
Saat mata uang induk perusahaan adalah mata uang fungsional asing gabungan, laporan keuangan mata uang asing tersebut akan dihitung terhadap dolar menggunakan metode kurs sementara. Spesifiknya :
Asset dan kewajiban moneter serta nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan, item nonmoneter lainnya dan modal ditranslasikan pada kurs historis.
Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata untuk periode kecuali item yang berhubungan dengan item nonmoneter yang ditranslasikan menggunakan kurs historis.
Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing direflesikan dalam pendapatan lancar.

3.            Translasi Mata Uang Asing adalah Mata Uang Fungsional
Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pembukuannya dalam satu mata uang asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Laporan keuangan akan dihitung ulang dari mata uang lokal ke dalam mata uang fungsional lalu ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan metode kurs saat ini.
Pada kondisi inflasi yang sangat tinggi, dolar dianggap sebagai mata uang fungsional, menggunakan metode translasi mata uang asing kurs sementara. Sebaliknya, IAS 21 membutuhkan bahwa laporan keuangan anak perusahaan lokal disajikan ulang untuk inflasi terlebih untuk translasi mata uang asing terhadap mata uang induk perusahaan. 

F.       TRANSLASI MATA UANG ASING DAN INFLASI
FASB memutuskan untuk menentang inflasi sebelum translasi mata uang asing, karena beranggapan bahwa penyesuaian semacam itu tidak akan konsisten terhadap kerangka kerja valuasi-harga perilehan yang digunakan dalam dasar laporan AS. Solusinya, FAS No. 52 membutuhkan penggunaan dolar AS sebagai mata uang fungsional untuk operasional asing yang berdomisili di Negara dengan tingkat inflasi yang sangat tinggi.

BAB 8  STANDAR AUDIT DAN AKUNTANSI GLOBAL

Upaya harmonisasi akuntansi di seluruh dunia awalnya dimulai sebelum adanya Komite Standar Akuntansi Internasional (IASC)  didirikan pada tahun 1997. Upaya harmonisasi akuntansi menjadi semakin pesat pada dasawarsa 1990-an, sesuai dengan berkembangnya globalisasi bisnis internasional dan dan pasar surat berharga, serta meningkatnya pencantuman saham oleh banyak perusahaan.
Sesuai dengan rencana (IASB), konvergensi standar akuntansi internasional dan dan nasional mencakup penghapusan berbagai perbedaan secara perlahan melalui kerja sama antara IASB, penentu standar nasional, dan kelompok lain yang menginginkan solusi terbaik bagi persoalan akuntansi. Harmonisasi secara umum bermakna perhapusan perbedaan antara berbagai standar yang sudah ada, sementara konvergensi adalah bisa mencakup pembuatan standar baru yang belum tercantum dalam standar yang sudah ada.

A.          SURVEI KONVERGENSI INTERNASIONAL
1.            Manfaat Konvergensi Internasional
Pendukung konvergensi internasional menyatakan bahwa banyak manfaat yang telah dirasakan dengan adanya konvergensi. Terakhir surat kabat terkini mengusulkan adanya “global GAAP (prinsip akuntansi berlaku umum)”, yang keuntungannya antara lain :
Standar laporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia dapat meningkatkan efisiensi dalam alokasi modal. Biaya modal akan dikurangi.
Para investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi. Portofolio lebih bermacam-macam dan risiko keuangan dapat dikurangi. Transparansi dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.
Perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusan mengenai marger dan akuisisi area usaha.
Pengetahuan dan keahlian akuntansi dapat ditransfer tanpa batas ke seluruh dunia.
Ide-ide terbaik yang muncul dari aktivitas standar nasional dapat ditonjolkan dalam mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.

2.         Kritik Terhadap Standar Akuntansi
Proses menjadikan standar akuntansi menjadi suatu standar internasional juga menimbulkan kritik. Kritik tersebut antara lain :
Sebagian orang mengatakan bahwa standar internasional terlalu sederhana untuk memecahkan masalah yang rumit. Para kritikus ragu jika standar internasional dapat cukup fleksibel untuk mengatasi perbedaan-perbedaan latar belakang, tradisi dan lingkungan ekonomi di setiap negara.
Anggapan bahwa ketika institusi keuangan internasional dan pasar internasional bersikeras menggunakan standar akuntansi internasional, hanya firma-firma akuntansi internasional luaslah yang akan mampu memenuhi tuntutannya.
Munculnya ketakutan bahwa pengguna standar inetrnasional akan menciptakan “standar overload”.
Kritikus bersikeras bahwa standar internasional tidaklah cocok untuk perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama  perusahaan yang tidak terdaftar akuntabilitas publik.

3.         Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama
Para pendukung berpendapat bahwa konvergensi internasional akan membantu menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan proses pengajuan laporan keuangan lintas batas Negara. Dua pendekatan lainnya telah dimaksimalkan sebagai solusi yang sesuai bagi masalah yang berhubungan dengan pengajuan laporan keuangan lintas Negara, yaitu :
Rekonsiliasi, dan
Pengakuan bersama.

4.         Evaluasi
Keberhasilan usaha-usaha konvergensi terbaru yang dilakukan oleh organisasi-organisasi internasional dapat menjadi cirri bahwa konvergensi terjadi sebagai respon alami terhadap tuntutan ekonomi.

B.   BEBERAPA PERISTIWA PENTING DALAM SEJARAH PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
Secara singkat adapun beberapa peristiwa penting dalam secara penyusunan Standar Akuntansi Internasional yaitu pada :
Tahun 1973 – International Accounting standards Committee (IASC) didirikan.
Tahun 1976 – Organization Economic Cooperation and Development (OECD) mengeluarkan Deklarasi Investasi di Perusahaan Multinasional yang berisi arahan mengenai ‘Pengungkapan Informasi’.
Tahun 1977 – International Federation of Accountants (IFAC) didirikan.
Tahun 1982 – ISAC mendirikan kelompok-kelompok penasihat organisasi non-anggota untuk memperluas usulan penyusunan standar internasional.
Tahun 1987 – International Organization of Securities Commision (IOSCO) pada konferensi tahunanya memajukan penggunaan standar bersama dalam praktik akuntansi dan auditing.

C. IKHTISAR ORGANISASI BESAR INTERNASIONAL YANG MENDUKUNG KONVERGENSI AKUNTANSI
Enam organisasi telah menjadi pemain kunci dalam menentukan standar akuntansi internasional dalam memajukan penyelarasan akuntansi internasional :
1.         International Accounting Standards Board (IASB).
International Accounting Standards Board (IASB), yang tadinya bernama IASC merupakan badan penetapan standar independen untuk sektor pribadi yang didirikan pada tahun 1973 oleh organisasi akuntansi professional di Sembilan Negara dan direstrukrisasi pada tahun 2001. IASB memiliki beberapa tujuan, yaitu :
Mengembangkan untuk kepentingan public, seperangkat standar akuntansi dunia yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut informasi berkualitas tinggi, transparan, dan sebanding mengenai laporan keuangan dan kondisi keuangan lainnya, guna membantu perusahaan-perusahaan di pasar modal dunia dan pengguna lainnya dalam membuat keputusan bisnis.
Memajukan pengguna dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan no (1) dan (2).
Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap Negara serta Standar Akuntansi Internasional dan Standar Pelaporan Akuntansi Internasional.

2.         Commision of the European Union (EU).
Berbeda dengan IASB, yang tidak memiliki wewenang untuk mengharuskan penerapan akuntansinya, Komisi Eropa memiliki kekuasaan penuh untuk menerapkan instruksi akuntansinya ke seluruh Negara yang menjadi anggota. Adapun cita-cita Uni Eropa adalah untuk mencapai penggabungan pasar keuangan Eropa. Untuk mencapai cita-cita ini, Uni Eropa telah memperkenalkan instruksi dan melaksanakan prakarsa besar untuk :
Meningkatkan modal untuk basis Uni Eropa,
Menetapkan kerangka hukum bersama dalam pasar sekuritas danderivative, dan
Mencapai satu susunan standar akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar.

3.         International Organization of Securities Commissions (IOSCO).
International Organization of Securities Commissions (IOSCO) terdiri atas regulator sekuritas yang berasal lebih dari 100 negara. IOSCO bertujuan untuk :
Bekerja sama untuk memajukan peraturan standar tinggi agar dapat memelihara pasar yang adil, efisien, dan baik.
Bertukar informasi mengenai pengalaman setiap Negara guna memajukan perkembangan pasar domestic.
Menyatukan usaha setiap Negara untuk membuat standard dan pengawasan yang tepat terhadap transaksi sekuritas di setiap Negara.
Saling membantu memajukan integritas pasar dengan menerapkan standar-standar secara teliti dengan menindak segala pelanggaran.

4.         International of Federation Accountants (IFAC).
IFAC merupakan organisasi global dengan lebih dari 160 anggota di 120 negara, yang yang mewakili lebih dari 2,5 juta akuntan. Misi IFAC adalah memperkuat profesi akuntansi di seluruh dunia dan memberikan peran terhadap perkembangan ekonomi internasional yang kuat dengan mendirikan dan memajukan kesetiaan terhadap standar professional berkualitas tinggi, memperluas konvergensi internasional, dan berbicara mengenai masalah kepentingan public di mana keahlian profesi tersebut lebih relevan.

5.      United Nations Intergovernmental Working Group of Experts on Standard of Accounting and Reporting (ISAR), bagian dari United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD).
ISAR didirikan pada tahun 1982 dan satu-satunya kelompok kerja antar pemerintah yang berdedikasi terhadap akuntansi dan auditing pada level badan hukum. Cita-citanya adalah memajukan transparansi, reliabilitas, dan keterbandingan akuntansi dan pelaporan badan hukum, begitupun untuk meningkatkan pengungkapan pada penguasaan badan hukum oleh perusahaan-perusahaan di Negara berkembang dan di Negara yang sedang mengalami transisi ekonomi.

6.     Organization of Economic Cooporation and Development Working Group on Accounting Standards (EOCD Working Group).
EOCD merupakan organisasi internasional yang terdiri dari 30 negara perekonomian pasar. Badan pengurus EOCD bernama dewan EOCD dan memiliki jaringan sekitar 200 komite dan kelompok pekerja.
Sumber :


Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 2 Edisi 6.2010: Salemba Empat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar