BAB 5 PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
A. PERKEMBANGAN PENGUNGKAPAN
Perbedaan pengungkapan nasional sebagian besar didorong oleh
perbedaan di pengelolaan dan keuangan perusahaan. Di Amerika Serikat, Inggris
Raya, dan negara Anglo-Amerika lainnya, ekuitas pasar paling berjasa dalam
menyediakan keuangan bagi perusahaan dan menjadi sangat maju. Dalam semua pasar
ini, kepemilikan cenderung menyebar di antara para pemegang saham, dan proteksi
investor sangat ditekankan. Di Negara-negara lainnya seperti Perancis, Jerman,
Jepang, dan berbagai Negara dengan pasar yang baru muncul, pemegang saham tetap
terkonsentrasi dan bank secara tradisional telah menjadi sumber keuangan utama
perusahaan.
1. Pengungkapan
Sukarela
Manajer memiliki informasi yang lebih baik dari pada pihak
luar mengenai performa perusahaan mereka saat ini dan kedepannya. Beberapa
kajian menunjukkan bahwa manajer berinisiatif untuk mengungkap informasi secara
berkala. Keuntungan dari pengungkapan tersebut mungkin menyangkut biaya
transaksi yang lebih rendah dalam perdagangan sekuritas perusahaan, bunga yang
lebih tinggi dari analisis keuangan dan investor, meningkatkan likuiditas saham
dan biaya modal yang lebih rendah.
Dalam sebuah karya ilmiah klasik, penulis berpendapat bahwa
komunikasi manajer dengan investor luar tidak sempurna ketika :
Manajer memiliki informasi kuat tentang perusahaan mereka,
Insentif manajer tidak sesuai dengan bunga dari semua
pemegang saham, dan
Peraturan akuntansi dan audit tidak sempurna.
2. Kebutuhan
Peraturan Pengungkapan
Bursa saham dan peraturan pemerintahan secara umum
membutuhkan perusahaan asing yang terdaftar untuk melengkapi semua informasi
keuangan dan non-keuangan yang hampir sama seperti yang dibutuhkan untuk
perusahaan domestic.
Fros dan Lang juga mengulas empat prinsip pada investor yang
berorientasi pasar yang harus dijalankan, yaitu :
Keefektifan biaya,
Fleksibilitas dan kebebasan pasar,
Laporan keuangan transparan dan pengungkapan menyeluruh, dan
Perlakuan setara perusahaan domestic dan asing.
3. Pembahasan
Laporan Keuangan SEC Amerika Serikat
SEC secara umum mewajibkan pendaftaran asing untuk
melengkapi informasi keuangan yang pada hakikatnya dana dengan yang dibutuhkan
perusahaan domestic. Menurut GAAP Amerika Serikat, jika mereka disajikan sesuai
dengan prinsip lembaga akuntansi secara menyeluruh dan dilengkapi dengan
rekonsiliasi kuantitatif dengan pendapatan bersih GAAP Amerika Serikat, ekuitas
pemegang saham, dan pendapatan per saham, jika secara material berbeda.
Syarat laporan SEC secara umum konsisten dengan sasaran
proteksi investor dan kualitas pasar. Namun, beberapa pengamat nyatakan bahwa
syarat laporan keuangan SEC bagi perusahaan asing menghalangi mereka dari
pembuatan sekuritas mereka yang ada di Amerika Serikat. Akibatnya, investor
Amerika Serikat lebih suka berdagang di pasar Over-the-Counter (OTC) AS atau
pasar luar negeri di mana likuiditas selatif rendah, biaya transaksi relative
tinggi, dan proteksi investor kurang penting daripada pertukaran nasional di
Amerika Serikat.
B. PRAKTIK
PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
Peraturan pengungkapan bermacam-macam di seluruh dunia pada
area seperti perubahan laporan ekuitas, transaksi dengan pihak terkait, segmen
pelaporan, harga pasar asset dan utang financial, dan pendapatan per saham.
1. Pengungkapan
Informasi Progresif
Pengungakapn informasi progresif adalah pertimbangan tinggi
yang relevan di dalam kesetaraan pasar dunia. Dalam hal ini, istilah informasi
progresif meliputi :
Perkiraan pendapatan, laba/rugi, arus kas, pengeluaran
modal, dan hal-hal keuangan lainnya,
Tujuan informasi mengenai kinerja dan posisiekonomi di masa
depan yang tidak menentu daripada perkiraan menyangkut proyek, periode fiscal
dan proyeksi jumlah, dan
Laporan program dan sasaran manajemen untuk usaha masa
depan.
2. Pengungkapan
Segmen
Pengungkapan segmen lebih membantu pengguna laporan keuangan
untuk memahami bagaimana bagian-bagian perusahaan menata semuanya. Setelah itu,
alur produk dan wilayah di dunia memiliki resiko yang beragam, pengembalian,
dan kesempatan. Pemisahan jalur usaha dan area geografis harus membuat
penilaian yang lebih terpapar tentang keseluruhan perusahaan.
3. Pelaporan
Pertanggungjawaban Sosial
Laporan pertanggungjawaban sosial mengacu pada pengukuran
dan komunikasi informasi tentang pengaruh perusahaan terhadap kemakmuran
pegawai, komunitas sosial dan lingkungan.. hal ini mencerminkan sebuah
kepercayaan bahwa perusahaan bergantung pada pemegang saham dalam laporan
tahunan kinerja terhadap lingkungan dan sosial mereka seperti halnya laporan
keuangan yang mereka berikan pada pemegang saham.
4. Pengungkapan Khusus bagi Pengguna
Laporan Keuangan Non-domestik dan Prinsip Akuntansi yang Digunakan
Laporan tahunan bisa meliputi pengungkapan khusus untuk
mengakomodasi pengguna laporan keuangan non-domestik. Pengungkapan tersebut
meliputi :
Laporan ulang yang mudah tentang informasi keuangan ke dalam
mata uang asing,
Pembahasan perbedaan antara prinsip akuntansi yang digunakan
dalam laporan keuangan utama dan beberapa ketetapan prinsip akuntansi lainnya,
Posisi dan laporan keuangan ulang terbatas di ketetapan
standar akuntansi yang kedua, dan
Sebuah laporan keuangan lengkap disiapkan yang berhubungan
dengan ketetapan prinsip akuntansi kedua.
5. Pengungkapan
Pengelolaan Perusahaan
Dallas memberikan sebuah rancangan kerja untuk memahami dan
menilai pengelolaan perusahaan di sebuah Negara. Empat komponen dan rancangan
kerjanya adalah sebagai berikut :
Infrastruktur pasar, mencakup pola kepemilikan, keleluasaan
di mana perusahaan terdaftar di masyarakat, hak kepemilikan, dan pasar untuk
pengendalian perusahaan.
Lingkungan hukum, meliputi sistem hukum dan hak pemegang
saham dengan jelas diterangkan dan dengan konsisten dan dikuatkan secara
efektif. Undang-undang perusahaan mencakup bagaimana perusahaan dibentuk dan
diatur, dan hak dan tanggung jawab manajer, direktur, pemegang saham.
Undang-undang sekuritas berhubungan dengan penerbitan dan perdagangan
sekuritas, termasuk ketentuan pencatatan dan pengungkapan.
Lingkungan peraturan, hampir mendekati dengan lingkungan
hukum.
Infrastruktur informasi, bersinggungan dengan standar
akuntansi yang digunakan dan apakah hasil laporan keuangan akurat, lengkap, dan
tepat waktu.
6. Pengungkapan
dan Laporan Bisnis di Internet
World Wibe Web digunakan sebagai sebuah ruang penyebar
informasi, dengan media cetak yang selalu mendapat peran kedua. Sebuah
perkembangan penting yang akan memfasilitasi pelaporan bisnis melalu Web adalah
eXtensible Businnes Reporting Language (XBRL). XBRL adalah sebuah sistem
penamaan informasi atau data. “Tanda” data, yang berkerja sepertibarcode,
menggambarkan informasi laporan keuangan yang mereka pasangkan. Penggolongan
kemudian berkembang untuk penyaluran, pertukaran, dan penyimpulan informasi.
Pengelompokan XBRL telah dikembangkan untuk GAAP Amerika Serikat dan Jerman
serta untuk IFRS, yang mampu membuat persiapan laporan keuangan sesuai dengan
semua standar akuntansi ini. Bursa saham, pengatur, dan perusahaan public terus
menggunakan internet untuk memberikan pengguna laporan keuangan dengan akses
cepat untuk informasi perusahaan.
C. PENGUNGKAPAN LAPORAN TAHUNAN DI
NEGARA-NEGARA DENGAN PASAR BARU MUNCUL
Pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan dari
Negara-negara dengan pasar yang baru muncul biasanya kurang luas dan kurang
dapat dipercaya daripada semua perusahaan di Negara berkembang.
Level pengungkapan yang rendah di negara dengan pasar yang
baru muncul konsisten dengan sistem pemerintahan dan keuangan perusahaan mereka.
Ekuitas pasar tidak berkembang dengan baik, bank dan orang dalam seperti
kelompok keluarga menyediakan keuangan yang paling besar, dan pada umumnya
hanya ada sedikit tuntutan untuk bisa dipercaya, pengungkapan kepada public
yang tepat waktu daripada lebih mengembangkan ekonomi.
BAB 6 TRANSLASI MATA UANG ASING
A. ALASAN TRANSLASI MATA UANG ASING
Proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke
mata uang lainnya disebut translasi mata uang asing (translation). Terdapat
tiga alasan tambahan dalam translasi mata uang asing mencatat transaksi mata
uang asing, memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang
asing, dan dan berkomunikasi dengan peminat saham asing.
Untuk tujuan pembukuan, asset atau kewajiban mata uang asing
dikatakan rentang resiko keuangan jika tingkat perubahan pada mata uang yang
ditranslasikan menyebabkan perubahan pada laporan mata uang induk perusahaan.
Akibatnya, kenaikan jumlah investasi internasional meningkatkan kebutuhan untuk
menyampaikan informasi pembukuan perusahaan yang berdomisili pada satu Negara
kepada para investor di Negara lainnya. Hal ini dibutuhkan pada saat perusahaan
menginginkan untuk membuat daftar saham perusahaan pada translasi saham asing,
dengan maksud untuk memiliki usaha asing atau gabungan, atau ingin
mengkomunikasikan hasil operasional dan seluruh laporan keuangan kepada
pemegang saham asing.
B. LATAR BELAKANG DAN
TERMINOLOGI
Translasi mata uang asing merupakan translasi sederhana
dengan ekspresi moneter, seperti saat neraca menggunakan poundsterling Inggris
kemudian disajikan ulang dalam padananya dolar AS. Tidak terjadi translasi
secara fisik, dan tidak ada transaksi yang dapat dihitung seperti pada
konversi.
Transaksi mata uang asing bisa terjadi secara langsung yaitu
:
Pasar spot.
Pasar forward
Pasar swap,
C. EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KURS ALTERNATIF
TRANSLASI MATA UANG ASING
Tiga kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan
neraca mata uang asing terhadap mata uang domestic, yaitu :
Kurs saat ini, adalah kurs yang berlaku pada tanggal laporan
keuangan.
Kurs historis, yang merupakan translasi mata uang yang
berlaku saat asset dengan mata uang asing pertama kali didapatkan atau saat
kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul.
Kurs rata-rata, yaitu nilai rata-rata biasa atau dengan
pembobotan baik pada kurs historis atau kurs saat ini.
Terdapat dua tipe penyesuaian transaksi yaitu :
a. Gains and losses settled
transactions (keuntungan dan kerugian pada transaksi stabil)
b. Gains or losses unsettled
transactions (keuntungan dan kerugian pada transaksi tidak stabil),
D. TRANSLASI MATA
UANG ASING
Perusahaan yang beroperasi secara internasional menggunakan
berbagai metode untuk menunjukkan asset, utang, pendapatan, dan beban dalam
mata uang domestic yang dinyatakan dalam mata uang asing.
1. Metode
Nilai Tukar Tunggal
Metode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga
penutupan atau harga saat ini, terhadap semua saham atau utang asing.
Pendapatan dan beban biasanya ditranslasikan oleh rata-rata nilai tukar saat
itu pada tiap periode. Asset atau kewajiban dalam mata uang asing dikatakan
akan diperlihatkan pada risiko nilai tukar jika pada perubahan padananya mata
uang induk perusahaan mereka berhutang terhadap perubahan pada tingkat nilai
tukar yang digunakan untuk mentranslasikan asset atau kewajiban dengan mata
uang tersebut.
Pada metode tunggal, laporan keuangan operasional asing
memiliki laporan domisili tersendiri, keadaan mata uang local di mana anak
perusahaan berbisnis.
2. Metode
Nilai Tukar Ganda
Metode nilai tukar ganda mengkombinasikan kurs saat ini dan
kurs historis dalam proses transaksi mata uang asingnya.
Metode Current-Noncurrent
Metode Moneter-Nonmoneter
Metode Kurs Sementara
Secara umum, mereka menghasilkan perbedaan yang terlihat
pada hasil translasi mata uang asing. Tiga metode pertama ditujukan untuk
mengidentifikasi asset dan kewajiban mana yang akan dikenakan atau dilindungi
dari risiko nilai tukar mata uang. Metode kurs saat ini memperkirakan bahwa
seluruh operasional asing ditujukan dalam risiko nilai tukar karena semua asset
dan kewajiban ditranslasikan pada kurs nilai tukar akhir tahun. Metode
kurs current-noncurrent memperkirakan bahwa hanya asset dan kewajiban
lancer yang dikenakan, sementara metode moneter-nonmoneter memperkirakan bahwa
asset dan kewajiban moneter yang dikenakan.
3. Efek
Laporan Keuangan
Pada metode kurs saat ini, perubahan nilai tukar
mempengaruhi padanannya dolar pada total foreigh currency assets (TA)
dan liabilities (TL) anak perusahaan Meksiko pada periode saat itu.
Berdasarkan metode kurs saat ini, posisi laba yang diekspos (TA>TL) akan
menghasilkan kerugian transaksimata uang asing jika peso Meksiko melemah, dan
keuntungan nilai tukar jika nilai peso meningkat. Posisi kewajiban bersih peso
Meksiko yang diekspos (TA<TL) menghasilkan keuntungan translasi mata uang
asing jika peso Meksiko melemah dan kerugian jika peso meningkat.
Pada metode current-noncurrent, pengeluaran pembukuan
perusahaan AS dihitung oleh posisi nilai lancar bersih asset atau kewajiban
peso saat itu. Pada metode moneter-nonmoneter, pengeluaran dihitung oleh peso
moneter atau posisi utang. Pembukuan pengeluaran pada prinsip kurs sementara
bergantung pada persediaan atau asset nonmoneter yang memiliki nilai pada harga
perolehan dan beberapa dasar penilaian.
4. Kurs
Saat Ini yang Sesuai
Terdapat kurs nilai tukar penawaran dan permintaan (bid and
ask), nilai tukarspot dan nilai tukar forward, nilai tukar resmi dan
nilai tukar pasar-bebas, dan seterusnya. Nilai tukar pasar-bebas
untuk transaksi spot di Negara di mana akun yang ditranslasikan
berasal, merupakan nilai tukar yang sesuai untuk menghitung nilai transaksi
pada saat itu.
Dalam situasi saat ini, kita harus memilih salah satu
diantara nilai tukar yang ada diantaranya :
Nilai tukar pembagian deviden,
Nilai tukar pasar-bebas, dan
Nilai tukar penalty atau preference teraplikasi,
seperti yang diasosiasikan dengan ekspor dan impor.
5. Keuntungan
dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing
Secara internasional, diperlakukan akuntansi terhadap
penyesuaian tersebut sama banyaknya dengan prosedur translasi mata uang asing.
Pendekatan akuntansi untuk penyesuaian translasi mata uang asing mulai dari
penangguhan hingga tidak ada penangguhan dengan
pendekatan hybrid pada keduanya.
Penangguhan,
Penangguhan dan Amortisasi,
Penangguhan sebagian, dan
Tidak ada penangguhan.
E. GAMBARAN
STANDAR NO. 52/STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL 21
Tujuan translasi mata uang asing dalam FAS No. 8 berbeda
secara substansi dari FAS No. 52. FAS No. 8, mengadopsi perspektif induk
perusahaan dengan member syarat bahwa laporan keuangan mata uang asing
dipresentasikan jika seluruh transaksi mengikuti mata uang yang digunakan induk
perusahaan. Standar No. 52, mengakui bahwa kedua perspektif baik induk
perusahaan dan perusahaan lokal benar sebagai kerangka kerja laporan. Pada
lever internasional, IASB mengeluarkan keputusan parallel, IAS 21, yang
sekarang berkembang untuk mengklasifikasi persyaratan dan memecahkan masalah
implementasi. Keduanya, FAS No. 52 dan versi baru IAS bertujuan untuk :
Menampilkan, dalam laporan gabungan, hasil keuangan dan
keterhubungan dihitung dengan mata uang asing primer yang dikonsolodasikan
antara laporan induk dan anak perusahaan bisnis.
Menyediakan informasi yang secara umum kompatibel dengan
efek ekonomi yang diharapkan pada perubahan nilai tukar pada ekuitas dan arus
kas perusahaan.
1. Translasi
saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional
Jika mata uang fungsional adalah mata uang asing yang
tercatat dan dimasukkan, maka laporan keuangan ditranslasikan ke dalam dolar
menggunakan metode kurs saat ini. Prosedur kurs saat ini yang digunakan adalah
:
Seluruh asset dan kewajiban asing ditranslasikan terhadap
dolar menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca, akun modal
ditranslasikan pada kurs historis.
Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar
yang berlaku pada waktu transaksi, walaupun nilai tukar rata-rata tambahan
dapat digunakan untuk kelayakan.
Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas
gabungan pemegang saham yang terpisah. Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak
dimasukkan ke dalam laporan laba-rugi hingga operasional luar negeri telah
terjual atau investasi telah diputuskan tidak bernilai.
2. Translasi
saat Mata Uang Induk Peusahaan adalah Mata Uang Fungsional
Saat mata uang induk perusahaan adalah mata uang fungsional
asing gabungan, laporan keuangan mata uang asing tersebut akan dihitung
terhadap dolar menggunakan metode kurs sementara. Spesifiknya :
Asset dan kewajiban moneter serta nonmoneter bernilai pada
harga pasar saat itu ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada
saat laporan keuangan, item nonmoneter lainnya dan modal
ditranslasikan pada kurs historis.
Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar
rata-rata untuk periode kecuali item yang berhubungan
dengan item nonmoneter yang ditranslasikan menggunakan kurs historis.
Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing
direflesikan dalam pendapatan lancar.
3. Translasi
Mata Uang Asing adalah Mata Uang Fungsional
Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat
pembukuannya dalam satu mata uang asing saat mata uang fungsionalnya adalah
mata uang asing lain. Laporan keuangan akan dihitung ulang dari mata uang lokal
ke dalam mata uang fungsional lalu ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan
metode kurs saat ini.
Pada kondisi inflasi yang sangat tinggi, dolar dianggap
sebagai mata uang fungsional, menggunakan metode translasi mata uang asing kurs
sementara. Sebaliknya, IAS 21 membutuhkan bahwa laporan keuangan anak
perusahaan lokal disajikan ulang untuk inflasi terlebih untuk translasi mata
uang asing terhadap mata uang induk perusahaan.
F. TRANSLASI MATA
UANG ASING DAN INFLASI
FASB memutuskan untuk menentang inflasi sebelum translasi
mata uang asing, karena beranggapan bahwa penyesuaian semacam itu tidak akan
konsisten terhadap kerangka kerja valuasi-harga perilehan yang digunakan dalam
dasar laporan AS. Solusinya, FAS No. 52 membutuhkan penggunaan dolar AS sebagai
mata uang fungsional untuk operasional asing yang berdomisili di Negara dengan
tingkat inflasi yang sangat tinggi.
BAB 8 STANDAR AUDIT DAN AKUNTANSI GLOBAL
Upaya harmonisasi akuntansi di seluruh dunia awalnya dimulai
sebelum adanya Komite Standar Akuntansi Internasional
(IASC) didirikan pada tahun 1997. Upaya harmonisasi akuntansi
menjadi semakin pesat pada dasawarsa 1990-an, sesuai dengan berkembangnya globalisasi
bisnis internasional dan dan pasar surat berharga, serta meningkatnya
pencantuman saham oleh banyak perusahaan.
Sesuai dengan rencana (IASB), konvergensi standar akuntansi
internasional dan dan nasional mencakup penghapusan berbagai perbedaan secara
perlahan melalui kerja sama antara IASB, penentu standar nasional, dan kelompok
lain yang menginginkan solusi terbaik bagi persoalan akuntansi. Harmonisasi
secara umum bermakna perhapusan perbedaan antara berbagai standar yang sudah
ada, sementara konvergensi adalah bisa mencakup pembuatan standar baru yang
belum tercantum dalam standar yang sudah ada.
A. SURVEI
KONVERGENSI INTERNASIONAL
1. Manfaat
Konvergensi Internasional
Pendukung konvergensi internasional menyatakan bahwa banyak
manfaat yang telah dirasakan dengan adanya konvergensi. Terakhir surat kabat
terkini mengusulkan adanya “global GAAP (prinsip akuntansi berlaku umum)”, yang
keuntungannya antara lain :
Standar laporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan
secara konsisten di seluruh dunia dapat meningkatkan efisiensi dalam alokasi
modal. Biaya modal akan dikurangi.
Para investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik
dalam berinvestasi. Portofolio lebih bermacam-macam dan risiko keuangan dapat
dikurangi. Transparansi dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.
Perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan strategi dalam
mengambil keputusan mengenai marger dan akuisisi area usaha.
Pengetahuan dan keahlian akuntansi dapat ditransfer tanpa
batas ke seluruh dunia.
Ide-ide terbaik yang muncul dari aktivitas standar nasional
dapat ditonjolkan dalam mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.
2. Kritik
Terhadap Standar Akuntansi
Proses menjadikan standar akuntansi menjadi suatu standar
internasional juga menimbulkan kritik. Kritik tersebut antara lain :
Sebagian orang mengatakan bahwa standar internasional
terlalu sederhana untuk memecahkan masalah yang rumit. Para kritikus ragu jika
standar internasional dapat cukup fleksibel untuk mengatasi perbedaan-perbedaan
latar belakang, tradisi dan lingkungan ekonomi di setiap negara.
Anggapan bahwa ketika institusi keuangan internasional dan
pasar internasional bersikeras menggunakan standar akuntansi internasional,
hanya firma-firma akuntansi internasional luaslah yang akan mampu memenuhi
tuntutannya.
Munculnya ketakutan bahwa pengguna standar inetrnasional
akan menciptakan “standar overload”.
Kritikus bersikeras bahwa standar internasional tidaklah
cocok untuk perusahaan-perusahaan kecil dan menengah,
terutama perusahaan yang tidak terdaftar akuntabilitas publik.
3. Rekonsiliasi
dan Pengakuan Bersama
Para pendukung berpendapat bahwa konvergensi internasional
akan membantu menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan proses pengajuan
laporan keuangan lintas batas Negara. Dua pendekatan lainnya telah
dimaksimalkan sebagai solusi yang sesuai bagi masalah yang berhubungan dengan
pengajuan laporan keuangan lintas Negara, yaitu :
Rekonsiliasi, dan
Pengakuan bersama.
4. Evaluasi
Keberhasilan usaha-usaha konvergensi terbaru yang dilakukan
oleh organisasi-organisasi internasional dapat menjadi cirri bahwa konvergensi
terjadi sebagai respon alami terhadap tuntutan ekonomi.
B. BEBERAPA PERISTIWA PENTING DALAM SEJARAH
PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
Secara singkat adapun beberapa peristiwa penting dalam
secara penyusunan Standar Akuntansi Internasional yaitu pada :
Tahun 1973 – International Accounting standards Committee
(IASC) didirikan.
Tahun 1976 – Organization Economic Cooperation and
Development (OECD) mengeluarkan Deklarasi Investasi di Perusahaan Multinasional
yang berisi arahan mengenai ‘Pengungkapan Informasi’.
Tahun 1977 – International Federation of Accountants (IFAC)
didirikan.
Tahun 1982 – ISAC mendirikan kelompok-kelompok penasihat
organisasi non-anggota untuk memperluas usulan penyusunan standar
internasional.
Tahun 1987 – International Organization of Securities
Commision (IOSCO) pada konferensi tahunanya memajukan penggunaan standar
bersama dalam praktik akuntansi dan auditing.
C. IKHTISAR ORGANISASI BESAR INTERNASIONAL YANG
MENDUKUNG KONVERGENSI AKUNTANSI
Enam organisasi telah menjadi pemain kunci dalam menentukan
standar akuntansi internasional dalam memajukan penyelarasan akuntansi
internasional :
1. International
Accounting Standards Board (IASB).
International Accounting Standards Board (IASB), yang
tadinya bernama IASC merupakan badan penetapan standar independen untuk sektor
pribadi yang didirikan pada tahun 1973 oleh organisasi akuntansi professional
di Sembilan Negara dan direstrukrisasi pada tahun 2001. IASB memiliki beberapa
tujuan, yaitu :
Mengembangkan untuk kepentingan public, seperangkat standar
akuntansi dunia yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit
dilaksanakan, yang menuntut informasi berkualitas tinggi, transparan, dan
sebanding mengenai laporan keuangan dan kondisi keuangan lainnya, guna membantu
perusahaan-perusahaan di pasar modal dunia dan pengguna lainnya dalam membuat
keputusan bisnis.
Memajukan pengguna dan penerapan yang tepat dari
standar-standar yang dibuat.
Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan
perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan no (1) dan (2).
Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi di
setiap Negara serta Standar Akuntansi Internasional dan Standar Pelaporan
Akuntansi Internasional.
2. Commision
of the European Union (EU).
Berbeda dengan IASB, yang tidak memiliki wewenang untuk
mengharuskan penerapan akuntansinya, Komisi Eropa memiliki kekuasaan penuh untuk
menerapkan instruksi akuntansinya ke seluruh Negara yang menjadi anggota.
Adapun cita-cita Uni Eropa adalah untuk mencapai penggabungan pasar keuangan
Eropa. Untuk mencapai cita-cita ini, Uni Eropa telah memperkenalkan instruksi
dan melaksanakan prakarsa besar untuk :
Meningkatkan modal untuk basis Uni Eropa,
Menetapkan kerangka hukum bersama dalam pasar sekuritas
danderivative, dan
Mencapai satu susunan standar akuntansi bagi
perusahaan-perusahaan yang terdaftar.
3. International
Organization of Securities Commissions (IOSCO).
International Organization of Securities Commissions (IOSCO)
terdiri atas regulator sekuritas yang berasal lebih dari 100 negara. IOSCO
bertujuan untuk :
Bekerja sama untuk memajukan peraturan standar tinggi agar
dapat memelihara pasar yang adil, efisien, dan baik.
Bertukar informasi mengenai pengalaman setiap Negara guna
memajukan perkembangan pasar domestic.
Menyatukan usaha setiap Negara untuk membuat standard dan pengawasan
yang tepat terhadap transaksi sekuritas di setiap Negara.
Saling membantu memajukan integritas pasar dengan menerapkan
standar-standar secara teliti dengan menindak segala pelanggaran.
4. International
of Federation Accountants (IFAC).
IFAC merupakan organisasi global dengan lebih dari 160
anggota di 120 negara, yang yang mewakili lebih dari 2,5 juta akuntan. Misi
IFAC adalah memperkuat profesi akuntansi di seluruh dunia dan memberikan peran
terhadap perkembangan ekonomi internasional yang kuat dengan mendirikan dan
memajukan kesetiaan terhadap standar professional berkualitas tinggi,
memperluas konvergensi internasional, dan berbicara mengenai masalah
kepentingan public di mana keahlian profesi tersebut lebih relevan.
5. United Nations
Intergovernmental Working Group of Experts on Standard of Accounting and
Reporting (ISAR), bagian dari United Nations Conference on Trade and
Development (UNCTAD).
ISAR didirikan pada tahun 1982 dan satu-satunya kelompok
kerja antar pemerintah yang berdedikasi terhadap akuntansi
dan auditing pada level badan hukum. Cita-citanya adalah memajukan
transparansi, reliabilitas, dan keterbandingan akuntansi dan pelaporan badan
hukum, begitupun untuk meningkatkan pengungkapan pada penguasaan badan hukum oleh
perusahaan-perusahaan di Negara berkembang dan di Negara yang sedang mengalami
transisi ekonomi.
6. Organization of Economic
Cooporation and Development Working Group on Accounting Standards
(EOCD Working Group).
EOCD merupakan organisasi internasional yang terdiri dari 30
negara perekonomian pasar. Badan pengurus EOCD bernama dewan EOCD dan memiliki
jaringan sekitar 200 komite dan kelompok pekerja.
Sumber :
Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International
Accounting. Buku 2 Edisi 6.2010: Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar