Jumat, 27 Mei 2016

Rangkumaan Bab 9 dan 10 Akuntansi Internasional

BAB 9
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL

A.    PELUANG DAN TANTANGAN DALAM ANALISIS LINTAS BATAS
Analisis keuangan lintas batas mencakup berbagai wilayah yurisdiksi. Sejumlah Negara memiliki perbedaan yang sangat besar dalam praktik akuntansi, kualitas pengungkapan, sistem hukum dan undang-undang, sifat dan ruang lingkup risiko usaha, dan cara untuk menjalankan usaha.
Analisis dan penilaian keuangan internasional ditandai dengan banyak kontradiksi. Di satu sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi standar akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya daya banding informasi keuangan di seluruh dunia.
Terlepas dari konradiksi yang masih terus berlanjut, hambatan untuk analisis dan penilaian keuangan internasional semakin menurun dan pandangan pada analisis secara umum masih positif. Globalisasi pasar modal, kemajuan dalam teknologi informasi dan kompetisi antar pemerintah nasional, bursa efek dan perusahaan-perusahaan untuk menarik investor dan kegiatan perdagangan yang meningkat masih terus berlanjut.

B.        KERANGKA DASAR ANALISIS USAHA
Palepu, Bernard, dan Healy membuat suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisis dan penilaian usaha dengan menggunakan data laporan keuangan. Kerangka dasar tersebut terdiri dari empat tahap analsis, yaitu :
      1.      Analisis strategi usaha
Analisis strategi usaha merupakan langkah penting dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memerikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Hal ini memastikan bahwa analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan perspektif holistik. Dengan mengidentifikasikan faktor pendorong laba dan risiko usaha yang utama, analisis strategi usaha membantu para analis untuk membuat peramalan yang realistis. Analisis strategi usaha sering kali rumit dan sukar dilakukan dalam lingkungan internasional.
a.          Ketersediaan Informasi
Analisis strategi usaha sulit dilakukan khususnya dibeberapa negara karena kurang andalnya informasi mengenai perkembangan makro ekonomi. Pemerintah di negara maju kadang-kadang dianggap telah menerbitkan statistik ekonomi yang keliru atau menyesatkan. Memperoleh informasi mengenai industri juga sukar dilakukan di banyak negara dan jumlah serta kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda. Ketersediaan informasi khusus mengenai perusahaan sangat rendah di banyak negara berkembang.
b.         Rekomendasi untuk melakukan analisis
Keterbatasan data membuat upaya untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi sukar dilakukan. Seringkali, perlu dilakukan perjalanan untuk mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimana industri dan perusahaan sesungguhnya beroperasi, khususnya di negara-negara pasar berkembang. WWW juga menawarkan akses yang sangat cepat terhadap informasi yang hingga akhir-akhir ini masih belum tersedia atau sukar untuk diperoleh. Informasi negara juga dapat ditemukan dalam penerbitan ”siaran internasional” yang disebarkan oleh kantor akuntan besar, bank, dan broker.

     2.      Analisis akuntansi;
            Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis perlu untuk mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lingkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan. Para manajer perusahaan diperbolehkan untuk membuat pertimbangan yang terkait dengan akuntansi, karena merekalah yang tahu paling banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan perusahaan mereka. Healy dan rekannya menyarankan proses berikut ini dalam melakukan evaluasi kualitas akuntansi suatu perusahaan, yaitu :Identifikasikanlah kebijakan akuntansi utama,Analisislah fleksibilitas akuntansi,Evaluasilah strategi akuntansi,Evaluasilah kualitas pengungkapan,Identifikasikanlah potensi terjadinya masalah,
     3.      Analisis keuangan
Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu, dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas merupakan alat yang penting dalam melakukan analisis keuangan. Analisis rasio mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, perbandingan rasio suatu perusahaan antar waktu atau dengan periode fiskal yang lain, dan atau perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku. Analisis arus kas berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan, yang diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara periodik
            a.       Analisis rasio
             Dua masalah yang harus dibahas ketika melakukan analisis rasio dalam lingkungan internasional yaitu :
        i.            Apakah perbedaan lintas negara dalam prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam angka-angka laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan dari negara yang berbeda;
      ii.            Seberapa jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi persaingan dan ekonomi lokal memengaruhi interprestasi ukuran akuntansi dan rasio keuangan, meskipun pengukuran akuntansi dari negara yang berbeda disajikan ulang agar tercapai “daya banding akuntansi”
Sejumlah bukti kuat menunjukkan adanya perbedaan besar antar negara dalam profitabilitas, pengungkit, dan rasio serta jumlah laporan keuangan lainnya yang berasal dari faktor akuntansi dan non-akuntansi.
Seberapa besar perbedaan dalam pos-pos laporan keuangan disebabkan oleh perbedaan prinsip-prinsip akuntansi nasional. Suatu penelitian sebelumnya mengenai rekonsiliasi laporan keuangan oleh emiten asing yang disusun oleh SEC cukup informatif. Lima jenis perbedaan laporan keuangan yang diungkapkan oleh sejumlah besar emiten adalah: Depresiasi dan amortisasi,Biaya yang ditangguhkan atau dikapitalisasi,Pajak tangguhan,Pensiun,Translasi mata uang asing
      Penelitian ini menunjukkan bahwa lebih dari dua pertiga emiten yang mengungkapkan perbedaan laba yang material melaporkan bahwa laba menurut GAAP AS lebih rendah dibandingkan dengan laba menurut GAAP non AS. Hampir setengah dari antaranya melaporkan perbedaan laba lebih besar dari 25%. Dengan demikian, bukti dari pengungkapan rekonsiliasi emiten SEC mengindikasikan bahwa perbedaan GAAP dapat menyebabkan keragaman angka-angka laporan keuangan yang signifikan. Para analis sering kali harus memilih untuk membuat laporan keuangan lebih dapat dibandingkan dengan membuat penyesuaian prinsip akuntansi terhadap laporan keuangan yang sedang dianalisis.
 b.      Analisis arus kas
Analisis arus kas memberi masukan mengenai arus kas dan manajemen suatu perusahaan. Laporan arus kas yang sangat mendetail diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS danstandar akuntansi di sejumlah negara yang jumlahnya makin bertambah. Ukuran-ukuran yang berkaitan dengan arus kas sangat bermanfaat khususnya dalam analisis internasional karena tidak dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran-ukuran berbasis laba.
c.       Mekanisme untuk mengatasinya
Beberapa pendekatan bisa digunakan. Beberapa analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara internasional, atau sesuai dengan dasar lainyang lebih umum. Beberapa lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi disekelompok negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap perusahaan-perusahaan yang berlokasi di negara-negara tersebut.
Brown, Soybel, dan Stickney menggambarkan penggunaan algoritma penyajian ulang untuk meningkatkan perbandingan kinerja keuangan lintas negara. Mereka menyajikan ulang kinerja operasi perusahaan-perusahaan AS dan Jepang menurut dasar pelaporan yang sama. Algoritma penyajian ulang yang relatif sederhana cukup efektif untuk digunakan. Satu pendekatan adalah memfokuskan pada beberapa perbedaan LK yang paling material, dimana tersedia cukup informasi untuk melakukan penyesuian yang dapat diandalkan.

4.      Analisis prospektif
Analisis prospektif mencakup tahap peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan para analis membuat ramalan mengenai prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi dan analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian, analisis mengubah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam banyak keputusan usaha. Terdapat banyak pendekatan penilaian yang berbeda digunakan dalam praktik, mulai dari analisis arus kas terdiskonto hingga teknik yang lebih sederhana yang berdasarkan perkalian berbasis harga. Para pakar dalam melakukan penilaian internasional memberikan peringatan berikut ini kepada mereka yang melakukan analisis prospektif internasional. Setiap aturan yang telah dipelajari di negera asal anda menjadi tidak berlaku di luar negeri. Fluktuasi kurs,  perbedaan akuntansi, perbedaan praktik, dan kebiasaan bisnis, perbedaan pasar modal, dan banyak faktor lainnya memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap peramalan dan penilaian internasional.

C.    MASALAH-MASALAH LAIN
      Keempat tahap analisis usaha dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini :
     1.      Akses informasi
Sumber informasi dalam jumlah tak terhitung banyaknya muncul melalui World Wide Web. Banyak database komersial menyediakan akses terhadap data keuangan dan pasar saham ribuan, puluhan ribu perusahaan di seluruh dunia. Perusahaan yang tercakup dalam database komersial ini umumnya perusahaan besar yang laporan keuangannya menarik perhatian para pengguna dan investor. Sumber informasi lainnya juga berharga adalah publikasi pemerintah, organisasi riset ekonomi, organisasi internasional PBB, organisasi akuntansi, audit, dan pasar surat berharga.
    2.      Ketepatan waktu informasi
Ketepatan waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator, dan siaran pers yang menyangkut laporan akuntansi berbeda-beda di tiap Negara. Jangka waktu pelaporan keuangan dapat di estimasi dengan membandingkan akhir tahun fiskal sebuah perusahaan dengan tanggal laporan audit.
    3.      Hambatan bahasa dan terminology
Kebanyakan perusahaan yang berdomisili di negara-negara yang tidak menggunakan bahasa inggris tidak menerbitkan laporan tahunnya dalam bahasa Negara asal. Namun demikian, semakin banyak perusahaan yang relativ besar yang berada di perekonomian maju menyediakan laporan tahunan dalam bahasa inggris.
Secara substansial, banyak isu substantial yang dihadapi para pengguna laporan keuangan internasional yang berkaitan dengan mata uang asing  akan menimbulkan pengaruh dalam akuntansi internasional selama beberapa waktu. Sebaliknya, masalah yang berkaitan dengan ketersediaan dan kredibilitas informasi secara perlahan semakin berkurang karena semakin banyak perusahaan, otoritas wewenang dan bursa efek yang mengakui pentingnya untuk memperbaiki akses investor terhadap informasi yang tepat waktu dan kredibel.

     4.      Masalah mata uang asing
Sebagian besar perusahaan di seluruh dunia menetapkan dominasi akun keuangan dalam mata uang domisili nasional mereka dan membuat para analis menghadapi dua permasalahan yaitu :
A.     Berkaitan dengan kemudahan pembaca;
B.     Menyangkut isi informasi.

     5.      Perbedaan dalam jenis dan format laporan keuangan
Buku acuan Transactional Accounting dapat digunakan secara lengkap perlakuan perbedaan klasifikasi lainnya yang ada di tiap-tiap negara. Meski menyulitkan, perbedaan format laporan keuangan tidak terlalu penting karena struktur dasar laporan keuangan cukup mirip di seluruh dunia.

D.    ANALISIS DAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN
     1.      Fungsi Pembuktian
Sebagai ahli kompeten dari luar, mereka meninjau informasi keuangan yang diberikan oleh direksi suatu perusahaan dan kemudian membuktikan relibilitas, kewajaran, dan aspek-aspek kualitas lainnya. Selain keputusan dan minat masyarakat, audit independen membawa efisiendi ke dalam proses laporan keuangan. Jika pengguna informasi keuangan mendapatkan informasinya sendiri dan menguji informasi ini nomor per nomor dan pengguna demi pengguna, akan menghasilkan sebuah proses yang memakan biaya yang sangat tinggi.

     2.      Laporan Audit
Pembuktian auditor biasanya disampaikan kepada para pembaca laporan keuangan melalui laporan audit. Laporan ini mengikuti atau dalam beberapa kasus mendahului laporan keuangan utama suatu perusahaan yang ada dalam laporan tahunanya.
a.     Inggris
Laporan auditor mengungkapkan tanggung jawab direktur perusahaan dan cakupan audit, dasar pendapat dan pernyataan pendapat. Neraca, laporan penghasilan dan catatan-catatan terkait harus dilindungi undang-undang standar audit memperluas cakupan ini hingga laporan arus kas.
b.     Amerika Serikat
Sebuah laporan standar 3 paragraf menunjukan perusahaan dan laporan keuangan utama yang diaudit (jangkauan) dan menyertakan tanggung jawab direksi dan auditor. Auditor harus menyatakan pendapat tentang apakah laporan keuangan tersebut dipresentasikan secara jujur dan sesuai dengan GAAP dan apakah GAAP tersebut telah diamati sehubungan dengan laporan-laporan pada tahun-tahun sebelumnya.
    3.      Audit dan Kredibilitas
Kredibilitas memiliki beberapa landasar yang meliputi tapi tidak terbatas pada sumber standar audit pelaksanaannya dan profesionalisme individu atau kelompok yang melakukan audit
    4.      Mekanisme Penganggulangan
Dengan tidak adanya harmonisasi standar-standar audit, para analis keuangan harus bisa memahami syarat-syarat audit yang ada di Negara dengan entitas bisnis di mana  diteliti. Jika hai ini gaglaporan keuangannya sedang benar-benar diteliti. Jika hal ini gagal, keuangannya telah diaudit oleh firma audit yang baik dan terkenal karena keahlian profesional dan integritasnya merupakan salah satu pilihan penganggulangan. Jika resikonya tinggi, misalnya untuk pesanan modal institusional, memberikan pendapat kedua dalam audit oleh sebuah firma audit berkelas internasional merupakan salah satu pulihannya.
    5.      Audit Internal
Efektivitas sistem control internal suatu perusahaan sama pentingnya karena sistem tersebut memberikan lebih banyak sistem “periksa dan perhitungan” yang tepat waktu daripada yang diberikan oleh auditor dari luar perusahaan. Aktivitas jasa yang membentuk dan mengawasi sistem control internal suatu perusahaan adalah fungsi audit internal. Masalah-masalah keamanan yang melekat dalam sistem informasi terkomputerisasi yang ada saat ini membuat audit internal yang efektif sebagai sebuah aktivitas yang “wajib”


BAB 10
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJERIAL

A. PERMODALAN BISNIS
Permodelan bisnis adalah penggambaran besar, dan terdiri atas perumusan, pelaksanaan, dan penilaian sebuah rencana bisnis jangka panjang. Hal ini meliputi empat dimensi kritis:
1.      Mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang berhubungan dengan kemajuan perusahaan ke depannya.
2.      Merumuskan teknik yang tepat untuk memperkirakan penilaian dan pengembangaan kemampuan perusahaan untuk memakai atau memanfaatkan semua perkembangan ini.
3.      Mengembangkan system informasi untuk mendukung pilihan-pilihan strategis.
4.      Menerjemahkan pilihan yang ada ke dalam serangkaian tindakan yang jelas.
B.     MATERI PERENCANAAN
Materi perencanaan berguna bagi sebuah perusahaan untuk meninjau lingkungan internal dan eksternalnya untuk mengidentifikasi ancaman dan kesempatan. Sistem bisa diterapkan untuk memperoleh informasi kondisi pesaing dan pasar. Kondisi pesaing dan pasar dianalisis Karena dampaknya yang kuat bagi status persaingan perusahaan dan profitabilitasnya.
Salah satu alat tersebut adalah analisis WOTS-UP. Analisis ini menyangkut kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan operasi perusahaan. Teknik ini membantu manajemen dalam menghasilkan serangkaian strategi yang dapat dijalankan. Alat keputusan yang satu ini digunakan dalam sisitem perencanaan strategi seluruhnya bergantung pada kualitas informasi tentang lingkungan internal dan ekstenal suatu perusahaan.

C.    PENGANGGARAN MODAL
Penanaman modal luar negeri secara tidak langsung biasanya melibatkan jumlah modal yang besar dan prospek yang belum pasti. Analisis penganggaran modal membantu meyakinkan bahwa rencana strategis secara keuangan bisa diterima dan menguntungkan. Perencanaan formal merupakan suatu keharusan dan umumnya dilakukan dalam suatu kerangka penganggaran modal yang membandingkan manfaat dan biaya investasi yang diusulkan.
Perbedaan dalam hukum pajak, sistem akuntansi, laju inflasi, risiko nasionalisasi, kerangka mata uang, segmentasi pasar, pembatasan dalam pengalihan laba ditahan dan perbedaan dalam bahasa dan budaya menambah unsure-unsur kerumitan yang jarang ditemui dalam lingkungan domestik.
Penyesuaian model perencanaan multinasional dari tradisional telah dibentuk ke dalam tiga area pengukuran :
1.           Menentukan pengembalian yang relevan dari sebuah investasi multinasional.
2.           Mengukur arus kas yang diperoleh.
3.           Menghitung biaya modal perusahaan multinasional.

D.    PERSPEKTIF IMBALAN KEUANGAN
Seorang manajer harus menentukan imbalan yang relevan untuk menilai sebuah peluang investasi luar negeri. Namun, imbalan yang relevan adalah sebuah masalah perspektif. Baik perspektif luar negeri maupun perspektif perusahaan induk. Hasil dari kedua perspektif tersebut bisa berbeda secara signifikan yang berhubungan dengan:
1.           Pembatasan Pemerintah dalam repatriasi pendapatan dan modal.
2.           Biaya izin, royalty dan pembayaran lainnya yang memberikan pendapatan bagi induk bukan biaya tambahan.
3.           Nilai inflasi nasional yang berbeda
4.           Perubahan nilai mata uang luar negeri
5.           Perpajakan yang berbeda.
Orang lain dapat berpendapat bahwa risiko dan akibat dari investasi luar negeri yang harus dinilai dari sudut pandang pemegang saham perusahaan induk domestic. Akan tetapi, bisa juga dikatakan bahwa metode seperti ini sudah tidak tepat lagi. Pertama, investor dalam perusahaan induk berasal dari komunitas seluruh dunia. Objektif investasi harus mencerminkan ketertarikan dari semua pemegang saham, tidak hanya untuk kawasan domestik.Kedua, pengamatan juga mengatakan bahwa banyak perusahaan multinasional berpandangan tentang investasi jangka panjang. Dana yang dihasilkan di luar negeri cenderung diinvestasikan kembali di luar negeri daripada dikembalikan ke perusahaan induk.Dalam situasi ini, mungkin akan lebih baik untuk mengevaluasi hasil dari pandangan Negara asal.
Sebuah solusi yang menarik adalah untuk mengakui bahwa manajer keuangan harus mencapai berbagai target, merespons investor dan organisasi non-investor dan lingkungannya. Pemerintah Negara setempat adalah seperti kelompok organisasi investasi luar negeri. Kompatibilitas antara target dari investor multinasional dan pemerintah setempat bisa diukur dengan dua kalkulasi hasil keuangan:
1.           Dari perspektif Negara setempat.
2.           Pandangan dari perusahaan induk

E.     PENGUKURAN HASIL TERDUGA
Metode untuk memperkirakan arus kas yang diproyeksikan berhubungan dengan fasilitas dari Rusia sama dengan semua yang mereka gunakan untuk perusahaan domestik. Penerimaan terduga adalah berdasarkan proyeksi penjulan dan pengalaman terantisipasi. Biaya usaha dan pajak lokal serupa dengan ramalan. Kompleksitas tambahan harus diperhitungkan. Mereka meliputi:
1.           Arus kas proyek versus arus kas perusahaan induk.
2.           Arus kas perusahaan induk mengikat keuangan.
3.           Tunjangan keuangan.
4.           Risiko politis
Proses ini juga harus memperhitungkan imbas dari perubahan harga dan pelemahan nilai mata uang pada penghasilan mata uang luar negeri yang diharapkan. Jika arus kas mata uang lokal pasti , hal ini akan sangat sederhana untuk mengukur pengaruh perubahan nilai
Sumber utama arus kas perusahaan induk termasuk utang pinjaman perusahaan induk, dividen, biaya perizinan, beban tambahan, royalti, biaya transfer untuk pembelian atau penjualan kepada perusahaan induk, dan memperkirakan nilai akhir proyek. Pengukuran dari semua arus kas ini membutuhkan sebuah pemahaman tentang perbedaan akuntansi nasional, kebijakan repatriasi pemerintah, potensi inflasi di masa depan dan nilai tukar, dan perbedaan pajak.
Perbedaan dalam prinsip-prinsip akuntansi adalah relevan jika manajer keuangan bergantung pada laporan keuangan lokal dalam memperkirakan arus kas masa depan. Ketika aturan pengukuran dipergunakan dalam mempersiapkan semua akun yang berbeda ini dari semua negara asal, perbedaan estimasi arus kas mungkin bisa terjadi. Satu contohnya adalah depresiasi berdasarkan pergantian nilai daripada biaya historis. Perbedaan ini bisa mempengaruhi pajak pendapatan perusahaan dan, arus kas.
Oleh karena itu, hal ini membutuhkan estimasi inflasi yang akan terjadi dan imbasnya pada nilai tukar yang digunakan untuk mengubah arus kas luar negeri dengan mata uang perusahaan induk. Akhirnya, ketetapan yang berhubungan dengan sumber pendapatan pajak luar negeri harus diperhitungkan

F.     BIAYA MODAL MULTINASIONAL
Jika investasi luar negeri dievaluasi dengan model pemotongan arus kas ini, maka sebuah pemotogan harga yang tepat harus dikembangkan. Teori penganggaran modal biasanya menggunakan biaya modal menghasilkan paling tidak mengembalikan biaya modal perusahaan. Batasan nilai ini berhubungan dengan proporsi utang dan ekuitas struktur keuangan perusahaan seperti halnya berikut ini:
Ka = ke (E/S) + ki (1-t) (D/S)
Dimana:
ka = beban rata-rata (setelah pajak) biaya modal
ke = biaya ekuitas
ki = biaya utang sebelum pajak E = nilai ekuitas perusahaan
D = nilai utang perusahaan
S = nilai struktur modal perusahaan (E+D)
T = nilai pajak marginal
Tidaklah mudah untuk mengukur biaya modal sebuah perusahaan multinasional. Biaya modal ekuitasnya mungkin bisa dihitung dengan beberapa cara. Satu cara yang paling populer adalh menggabungkan hasil deviden yang diharapkan dengan nilai pertumbuhan deviden yang diharapkan

G.    SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
1.      Permasalahan Sistem
Jarak merupakan kesulitan yang sangat jelas. Disebabkan oleh keadaan geografis, komunikasi informasi secara formal umumnya menggantikan kontak pribadi antar manajer operasi local dengan manajemen kantor pusat.
jika strategi teknologi informasi global, yang masing-masing berhubungan dengan jenis organisasi multinasional tertentu. Keberhasilan yang dicapai tergantung pada kesesuaian rancangan sistem dengan strategi perusahaan :
A.     Penyebaran rendah dengan sentralisasi yang tinggi.
B.     Penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang rendah.
C.     Penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang tinggi.

    2.      Permasalahan Informasi
Akuntan manajemen mempersiapkan berbagai macam informasi untuk manajemen perusahaa, berkisar dari pengumpulan data untuk laporan likuiditas dengan perkiraan operasional dari berbagai tipe untuk membiayai pengeluaran. Bagi setiap rangkaian data yang disebarkan, manajemen perusahaan harus menentukan waktu yang relevan dengan laporan, tingkat akurasi yang diminta, frekuensi laporan, dan biaya, dan juga keuntungan dari perisapan dan pengiriman yang tepat waktu.
Manajer yang berbeda lingkungan memiliki cara menganalisis dan memecahkan masalah yang berbeda, landasan keputusan yang berbeda, dan bersaing dalam usaha yang berbeda.
Masalah pokok informasi lainnya adalah pertanyaan penerjemahan. Dalam menjalankan evaluasi, para manajer di AS umumnya lebih menggunakan laporan dalam dolar AS. Oleh karena itu, laporan dari usaha multinasional AS biasanya diterjemahkan ke dalam ekuivalen dolar mereka supaya markas manajemen AS dapat mengevaluasi investasi dolarnya.

H.    MANAJEMEN INFORMASI DAN HIPERINFLASI
Dalam lingkungan dengan inflasi tinggi, laporan keuangan disiapkan dalam penyesuaiannyya dengan FAS No. 52 yang cenderung membalikkan kenyataan dengan :
1.           Menentukan atau mengecilkan pendapatan dan pembiayaan .
2.           Penerjemahan laporan untung dan rugi yang sulit untuk diinterpretasikan.
3.           Membelokkan performa perbandingan dari waktu ke waktu
Suatu kebiasaan laporan yang umum dalam akuntansi untuk transaski mata uang asing adalah dengan mencatat pendapatan dan beban berdasarkan kurs yang terjadi pada tanggal laporan keuangan. Pilihan yang lebih baik adalah dengan mencatat transaksi dalam mata uang lokal berdasarkan kurs pada tanggal pembayaran. Mencatat transaksi pada tanggal lainnya akan memperumit proses pengukuran melalui timbulnya keuntungan atau kerugian dalam daya beli uang atau dalam aspek lain, suku bunga implicit atas transaksi mata uang.

I.       MASALAH PENGENDALIAN KEUANGAN
      Sebuah pertanyaan tentang strategi dan system informasi yang telah diputuskan, pergantian perhatian pada area yang sama pentingnya dalam pengendalian keuangan dan evaluasi kerja. Pertimbangan ini sangat penting karena mereka membuat para manajer untuk
A.     Melaksanakan strategi keuangan global MNE.
B.     Mengevaluasi sejauh mana strategi yang terpilih memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan..
C.     Memotivasi manajemen dan pegawai untuk meraih target financial perusahaan seefektif dan seefisien mugkin.
Sistem pengendalian manajemen bertujuan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan cara yang paling efektif dan paling efisien, sebaliknya sistem pengendalian keuangan merupakan sistem pengukuran kuantitatif dan komunikasi yang memfasilitasi pengendalian melalui :
A.     Mengkomunikasikan target keuangan yang tepat dalam organisasi;
B.     Menjelaskan kriteria dan standar untuk mengevaluasi kinerja;
C.     Mengawasi kinerja; dan
D.     Mengkomunikasikan penyimpangan antara kinerja aktual dan rencana kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab.


J.      PENETAPAN BIAYA STRATEGIS
Dalam mengendalikan biaya pada tahapan produksi, banyak perusahaan di seluruh dunia menggunakan standar sistem pembiayaan yang pada dasarnya memperkirakan seberapa besar biaya produksi dari sebuah produk sebagai dasar harga penjualan yang masuk akal. Biaya produksi sebenarnya kemudian dibandingkan dengan biaya yang diperkirakan. Perbedaan hasil antara biaya standard dan sebenarnya diuji sebagai sebuah dasar untuk bahan penilaian dalam proses produksi atau pendapatan. Proses ini bisa disimpulkan sebagai sebuah model harga dasar.

K.    EVALUASI PERFORMA USAHA LUAR NEGERI
Pengendalian performa adalah inti untuk sebuah sistem pengendalian yang efektif. Sistem evaluasi kinerja yang dirandang dengan tepat memungkinkan manajemen puncak untuk :
a.       Memastikan perilaku manajerial konsisten dengan strategi prioritas;
b.      Menilai profitabilitas dari usaha yang ada;
c.       Wilayah yang tidak bekerja sesuai rencana;
d.      Mengalokasikan sumber-sumber bagi perusahaan secara produktif; dan
e.       Mengevaluasi performa manajerial.

L.     PRAKTIK PENILAIAN PERFORMA : ICI
Pada saat embargo minyak pada tahun 1970-an harga minyak, bahan mentah utama ICI terjadi karena suatu hal. Enak akibat yang merugikan berdasarkan sebuah pengujian akibat inflasi berdasarkan data historis yang terungkap :
1.           Biaya harga jual barang dilaporkan setara dengan penjualan;
2.           Modal yang digunakan dilaporkan dengan nilai saat itu;
3.           Perbandingan performa per divisi dengan dasar asset sama dari masa yang berbeda dianggap palsu;
4.           Perbandingan performa cabang perusahaan antarnegara menjadi tidak berarti; dan
5.           Perbandingan performa selamanya tidak akan benar.
Untuk meniadakan semua penyimpangan ini, ICI menyatukan penyeragaman biaya yang ada (current-cost Adjustment-CCA) dalam sisitem pelaporan internalnya. ICI membagi ukuran performa mereka ke dalam dua kategori, yaitu jangka panjang (minimal satu tahun) dan jangka pendek. Penyederhanaan arus kas oleh produk dan ROI adalah ketentuan ukuran jangka panjang. Dengan ukuran arus kas tersebut, ICI harus menentukan apakah sebuah produk akan memperoleh uang yang cukup utnuk mengganti penggantian rencana, biaya saham perusahaan dan mengembalikan keuntungan yang cukup bagi pertumbuhan financial. Sedangka performa jangka pendeknya adalah untuk membandingkan hasil sebenarnya dengan anggaran, dengan bunga khusus dalam rasio keuangan, seperti margin keuntungan kotor.

M.   STANDAR PERFORMA
Sebuah perusahaan mungkin memiliki standar tertentu, seperti ROI minimum ang diperlukan dimana ini diterapkan pada cadangan individual dan aliran produk, atau menyusun level ROI berbeda atau standar lainnya untuk cadangan lainnya atau aliran produk. Semua standar ini mungkin disatukan  ke dalam anggaran dan kemudian bisa dibandingkan dengan hasilnya.
Membandingkan cabang perusahaan dengan unit lain dari perusahaan induk, baik di dalam maupun luar negeri harus dilakukan dengan penuh perhatian, karena pertanyaan mengenai komparabilitas muncul kembali perbedaan dalam objektif cabang perusahaan secara otomatis akan membiaskan perbandingan performa kecuali dihitung secara langsung.
Anggaran performa adalah standar perbandingan yang lebih berguna utnuk bisnis multinasional. Anggaran realistis memungkinkan performa target untuk menyatukan perhitungan yang unik untuk unit tertentu. Perbandingan performa aktual dengan anggatan juga memungkinkan manajemen utama untuk membedakan hasil dimana manajer cabang bisa menangani dengan penuh tanggung jawab utnuk semua yang ada dalam kendali mereka. Berikut adalah tujuh peringatan yang mungkin bisa menjadi pedoman yang berguna dalam menilai hasil  usaha luar negeri :
A.     Cabang perusahaan luar negeri tidak bisa dinilai sebagai pusat keuntungan independen ketika mereka adalah komponen sistem multinasional;
B.     Kriteria laba modal perusahaan besar didukung oleh ukuran performa yang dikaitakan secara spesifik dengan objektif dan lingkungan dari setiap usaha luar negeri;
C.     Target jelas yang memperhitungkan lingkungan masing-masing internal dan eksternal cabang perusahaan harus disatukan dengan anggaran performa;
D.     Performa cabang perusahaan harus dinilai dalam hal penyimpangan dari semua objektif ini, alasan penyimpangan, dan respon manajerial utuk perkembangan yang tidak terduga;
E.      Manajer cang perusahaan tidak bertanggung jawab untuk hasil di luar kendali mereka;
F.      Manajer cabang perusahaan yang diukur performanya harus berperan penuh dalam menyusun target-target dimana mereka akan dinilai; dan
G.     Pengukuran performa ganda, financial, dan non-financial harus digunakan dalam menilai usaha luar negeri.
Sumber :
Choi, Frederick. D. S. dan Gary K. Meek. 2010. International Accounting Edisi 5 Buku 2.Jakarta:Salemba Empat



Jumat, 06 Mei 2016

Rangkuman Bab 5,6 dan 8 Akuntansi Internasional

BAB 5  PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
A.    PERKEMBANGAN PENGUNGKAPAN
Perbedaan pengungkapan nasional sebagian besar didorong oleh perbedaan di pengelolaan dan keuangan perusahaan. Di Amerika Serikat, Inggris Raya, dan negara Anglo-Amerika lainnya, ekuitas pasar paling berjasa dalam menyediakan keuangan bagi perusahaan dan menjadi sangat maju. Dalam semua pasar ini, kepemilikan cenderung menyebar di antara para pemegang saham, dan proteksi investor sangat ditekankan. Di Negara-negara lainnya seperti Perancis, Jerman, Jepang, dan berbagai Negara dengan pasar yang baru muncul, pemegang saham tetap terkonsentrasi dan bank secara tradisional telah menjadi sumber keuangan utama perusahaan.
1.         Pengungkapan Sukarela
Manajer memiliki informasi yang lebih baik dari pada pihak luar mengenai performa perusahaan mereka saat ini dan kedepannya. Beberapa kajian menunjukkan bahwa manajer berinisiatif untuk mengungkap informasi secara berkala. Keuntungan dari pengungkapan tersebut mungkin menyangkut biaya transaksi yang lebih rendah dalam perdagangan sekuritas perusahaan, bunga yang lebih tinggi dari analisis keuangan dan investor, meningkatkan likuiditas saham dan biaya modal yang lebih rendah.
Dalam sebuah karya ilmiah klasik, penulis berpendapat bahwa komunikasi manajer dengan investor luar tidak sempurna ketika :
Manajer memiliki informasi kuat tentang perusahaan mereka,
Insentif manajer tidak sesuai dengan bunga dari semua pemegang saham, dan
Peraturan akuntansi dan audit tidak sempurna.
2.         Kebutuhan Peraturan Pengungkapan
Bursa saham dan peraturan pemerintahan secara umum membutuhkan perusahaan asing yang terdaftar untuk melengkapi semua informasi keuangan dan non-keuangan yang hampir sama seperti yang dibutuhkan untuk perusahaan domestic.
Fros dan Lang juga mengulas empat prinsip pada investor yang berorientasi pasar yang harus dijalankan, yaitu :
Keefektifan biaya,
Fleksibilitas dan kebebasan pasar,
Laporan keuangan transparan dan pengungkapan menyeluruh, dan
Perlakuan setara perusahaan domestic dan asing.


3.         Pembahasan Laporan Keuangan SEC Amerika Serikat
SEC secara umum mewajibkan pendaftaran asing untuk melengkapi informasi keuangan yang pada hakikatnya dana dengan yang dibutuhkan perusahaan domestic. Menurut GAAP Amerika Serikat, jika mereka disajikan sesuai dengan prinsip lembaga akuntansi secara menyeluruh dan dilengkapi dengan rekonsiliasi kuantitatif dengan pendapatan bersih GAAP Amerika Serikat, ekuitas pemegang saham, dan pendapatan per saham, jika secara material berbeda.
Syarat laporan SEC secara umum konsisten dengan sasaran proteksi investor dan kualitas pasar. Namun, beberapa pengamat nyatakan bahwa syarat laporan keuangan SEC bagi perusahaan asing menghalangi mereka dari pembuatan sekuritas mereka yang ada di Amerika Serikat. Akibatnya, investor Amerika Serikat lebih suka berdagang di pasar Over-the-Counter (OTC) AS atau pasar luar negeri di mana likuiditas selatif rendah, biaya transaksi relative tinggi, dan proteksi investor kurang penting daripada pertukaran nasional di Amerika Serikat.

B.        PRAKTIK PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
Peraturan pengungkapan bermacam-macam di seluruh dunia pada area seperti perubahan laporan ekuitas, transaksi dengan pihak terkait, segmen pelaporan, harga pasar asset dan utang financial, dan pendapatan per saham.
1.         Pengungkapan Informasi Progresif
Pengungakapn informasi progresif adalah pertimbangan tinggi yang relevan di dalam kesetaraan pasar dunia. Dalam hal ini, istilah informasi progresif meliputi :
Perkiraan pendapatan, laba/rugi, arus kas, pengeluaran modal, dan hal-hal keuangan lainnya,
Tujuan informasi mengenai kinerja dan posisiekonomi di masa depan yang tidak menentu daripada perkiraan menyangkut proyek, periode fiscal dan proyeksi jumlah, dan
Laporan program dan sasaran manajemen untuk usaha masa depan.

2.         Pengungkapan Segmen
Pengungkapan segmen lebih membantu pengguna laporan keuangan untuk memahami bagaimana bagian-bagian perusahaan menata semuanya. Setelah itu, alur produk dan wilayah di dunia memiliki resiko yang beragam, pengembalian, dan kesempatan. Pemisahan jalur usaha dan area geografis harus membuat penilaian yang lebih terpapar tentang keseluruhan perusahaan.

3.         Pelaporan Pertanggungjawaban Sosial
Laporan pertanggungjawaban sosial mengacu pada pengukuran dan komunikasi informasi tentang pengaruh perusahaan terhadap kemakmuran pegawai, komunitas sosial dan lingkungan.. hal ini mencerminkan sebuah kepercayaan bahwa perusahaan bergantung pada pemegang saham dalam laporan tahunan kinerja terhadap lingkungan dan sosial mereka seperti halnya laporan keuangan yang mereka berikan pada pemegang saham. 

4.   Pengungkapan Khusus bagi Pengguna Laporan Keuangan Non-domestik dan Prinsip Akuntansi yang Digunakan
Laporan tahunan bisa meliputi pengungkapan khusus untuk mengakomodasi pengguna laporan keuangan non-domestik. Pengungkapan tersebut meliputi :
Laporan ulang yang mudah tentang informasi keuangan ke dalam mata uang asing,
Pembahasan perbedaan antara prinsip akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan utama dan beberapa ketetapan prinsip akuntansi lainnya,
Posisi dan laporan keuangan ulang terbatas di ketetapan standar akuntansi yang kedua, dan
Sebuah laporan keuangan lengkap disiapkan yang berhubungan dengan ketetapan prinsip akuntansi kedua.

5.         Pengungkapan Pengelolaan Perusahaan
Dallas memberikan sebuah rancangan kerja untuk memahami dan menilai pengelolaan perusahaan di sebuah Negara. Empat komponen dan rancangan kerjanya adalah sebagai berikut :
Infrastruktur pasar, mencakup pola kepemilikan, keleluasaan di mana perusahaan terdaftar di masyarakat, hak kepemilikan, dan pasar untuk pengendalian perusahaan.
Lingkungan hukum, meliputi sistem hukum dan hak pemegang saham dengan jelas diterangkan dan dengan konsisten dan dikuatkan secara efektif. Undang-undang perusahaan mencakup bagaimana perusahaan dibentuk dan diatur, dan hak dan tanggung jawab manajer, direktur, pemegang saham. Undang-undang sekuritas berhubungan dengan penerbitan dan perdagangan sekuritas, termasuk ketentuan pencatatan dan pengungkapan.
Lingkungan peraturan, hampir mendekati dengan lingkungan hukum.
Infrastruktur informasi, bersinggungan dengan standar akuntansi yang digunakan dan apakah hasil laporan keuangan akurat, lengkap, dan tepat waktu.

6.         Pengungkapan dan Laporan Bisnis di Internet
World Wibe Web digunakan sebagai sebuah ruang penyebar informasi, dengan media cetak yang selalu mendapat peran kedua. Sebuah perkembangan penting yang akan memfasilitasi pelaporan bisnis melalu Web adalah eXtensible Businnes Reporting Language (XBRL). XBRL adalah sebuah sistem penamaan informasi atau data. “Tanda” data, yang berkerja sepertibarcode, menggambarkan informasi laporan keuangan yang mereka pasangkan. Penggolongan kemudian berkembang untuk penyaluran, pertukaran, dan penyimpulan informasi. Pengelompokan XBRL telah dikembangkan untuk GAAP Amerika Serikat dan Jerman serta untuk IFRS, yang mampu membuat persiapan laporan keuangan sesuai dengan semua standar akuntansi ini. Bursa saham, pengatur, dan perusahaan public terus menggunakan internet untuk memberikan pengguna laporan keuangan dengan akses cepat untuk informasi perusahaan.

C.    PENGUNGKAPAN LAPORAN TAHUNAN DI NEGARA-NEGARA DENGAN PASAR BARU MUNCUL
Pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan dari Negara-negara dengan pasar yang baru muncul biasanya kurang luas dan kurang dapat dipercaya daripada semua perusahaan di Negara berkembang.
Level pengungkapan yang rendah di negara dengan pasar yang baru muncul konsisten dengan sistem pemerintahan dan keuangan perusahaan mereka. Ekuitas pasar tidak berkembang dengan baik, bank dan orang dalam seperti kelompok keluarga menyediakan keuangan yang paling besar, dan pada umumnya hanya ada sedikit tuntutan untuk bisa dipercaya, pengungkapan kepada public yang tepat waktu daripada lebih mengembangkan ekonomi.

BAB 6  TRANSLASI MATA UANG ASING

A.    ALASAN TRANSLASI MATA UANG ASING
Proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebut translasi mata uang asing (translation). Terdapat tiga alasan tambahan dalam translasi mata uang asing mencatat transaksi mata uang asing, memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang asing, dan dan berkomunikasi dengan peminat saham asing.
Untuk tujuan pembukuan, asset atau kewajiban mata uang asing dikatakan rentang resiko keuangan jika tingkat perubahan pada mata uang yang ditranslasikan menyebabkan perubahan pada laporan mata uang induk perusahaan. Akibatnya, kenaikan jumlah investasi internasional meningkatkan kebutuhan untuk menyampaikan informasi pembukuan perusahaan yang berdomisili pada satu Negara kepada para investor di Negara lainnya. Hal ini dibutuhkan pada saat perusahaan menginginkan untuk membuat daftar saham perusahaan pada translasi saham asing, dengan maksud untuk memiliki usaha asing atau gabungan, atau ingin mengkomunikasikan hasil operasional dan seluruh laporan keuangan kepada pemegang saham asing.

B.     LATAR BELAKANG DAN TERMINOLOGI
Translasi mata uang asing merupakan translasi sederhana dengan ekspresi moneter, seperti saat neraca menggunakan poundsterling Inggris kemudian disajikan ulang dalam padananya dolar AS. Tidak terjadi translasi secara fisik, dan tidak ada transaksi yang dapat dihitung seperti pada konversi.
Transaksi mata uang asing bisa terjadi secara langsung yaitu :
Pasar spot. 
Pasar forward  
Pasar swap,

C.  EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KURS ALTERNATIF TRANSLASI MATA UANG ASING
Tiga kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang domestic, yaitu :
Kurs saat ini, adalah kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.
Kurs historis, yang merupakan translasi mata uang yang berlaku saat asset dengan mata uang asing pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul.
Kurs rata-rata, yaitu nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis atau kurs saat ini.
Terdapat dua tipe penyesuaian transaksi yaitu :
a.     Gains and losses settled transactions (keuntungan dan kerugian pada transaksi stabil)
b.    Gains or losses unsettled transactions (keuntungan dan kerugian pada transaksi tidak stabil),


D.       TRANSLASI MATA UANG ASING
Perusahaan yang beroperasi secara internasional menggunakan berbagai metode untuk menunjukkan asset, utang, pendapatan, dan beban dalam mata uang domestic yang dinyatakan dalam mata uang asing.
1.         Metode Nilai Tukar Tunggal
Metode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat ini, terhadap semua saham atau utang asing. Pendapatan dan beban biasanya ditranslasikan oleh rata-rata nilai tukar saat itu pada tiap periode. Asset atau kewajiban dalam mata uang asing dikatakan akan diperlihatkan pada risiko nilai tukar jika pada perubahan padananya mata uang induk perusahaan mereka berhutang terhadap perubahan pada tingkat nilai tukar yang digunakan untuk mentranslasikan asset atau kewajiban dengan mata uang tersebut.
Pada metode tunggal, laporan keuangan operasional asing memiliki laporan domisili tersendiri, keadaan mata uang local di mana anak perusahaan berbisnis.

2.         Metode Nilai Tukar Ganda
Metode nilai tukar ganda mengkombinasikan kurs saat ini dan kurs historis dalam proses transaksi mata uang asingnya.
Metode Current-Noncurrent
Metode Moneter-Nonmoneter
Metode Kurs Sementara
Secara umum, mereka menghasilkan perbedaan yang terlihat pada hasil translasi mata uang asing. Tiga metode pertama ditujukan untuk mengidentifikasi asset dan kewajiban mana yang akan dikenakan atau dilindungi dari risiko nilai tukar mata uang. Metode kurs saat ini memperkirakan bahwa seluruh operasional asing ditujukan dalam risiko nilai tukar karena semua asset dan kewajiban ditranslasikan pada kurs nilai tukar akhir tahun. Metode kurs current-noncurrent memperkirakan bahwa hanya asset dan kewajiban lancer yang dikenakan, sementara metode moneter-nonmoneter memperkirakan bahwa asset dan kewajiban moneter yang dikenakan.

3.         Efek Laporan Keuangan
Pada metode kurs saat ini, perubahan nilai tukar mempengaruhi padanannya dolar pada total foreigh currency assets (TA) dan liabilities (TL) anak perusahaan Meksiko pada periode saat itu. Berdasarkan metode kurs saat ini, posisi laba yang diekspos (TA>TL) akan menghasilkan kerugian transaksimata uang asing jika peso Meksiko melemah, dan keuntungan nilai tukar jika nilai peso meningkat. Posisi kewajiban bersih peso Meksiko yang diekspos (TA<TL) menghasilkan keuntungan translasi mata uang asing jika peso Meksiko melemah dan kerugian jika peso meningkat.
Pada metode current-noncurrent, pengeluaran pembukuan perusahaan AS dihitung oleh posisi nilai lancar bersih asset atau kewajiban peso saat itu. Pada metode moneter-nonmoneter, pengeluaran dihitung oleh peso moneter atau posisi utang. Pembukuan pengeluaran pada prinsip kurs sementara bergantung pada persediaan atau asset nonmoneter yang memiliki nilai pada harga perolehan dan beberapa dasar penilaian.

4.         Kurs Saat Ini yang Sesuai
Terdapat kurs nilai tukar penawaran dan permintaan (bid and ask), nilai tukarspot dan nilai tukar forward, nilai tukar resmi dan nilai tukar pasar-bebas, dan seterusnya.  Nilai tukar pasar-bebas untuk transaksi spot di Negara di mana akun yang ditranslasikan berasal, merupakan nilai tukar yang sesuai untuk menghitung nilai transaksi pada saat itu.
Dalam situasi saat ini, kita harus memilih salah satu diantara nilai tukar yang ada diantaranya :
Nilai tukar pembagian deviden,
Nilai tukar pasar-bebas, dan
Nilai tukar penalty atau preference teraplikasi, seperti yang diasosiasikan dengan ekspor dan impor.

5.         Keuntungan dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing
Secara internasional, diperlakukan akuntansi terhadap penyesuaian tersebut sama banyaknya dengan prosedur translasi mata uang asing. Pendekatan akuntansi untuk penyesuaian translasi mata uang asing mulai dari penangguhan hingga tidak ada penangguhan dengan pendekatan hybrid pada keduanya.
Penangguhan,
Penangguhan dan Amortisasi,
Penangguhan sebagian, dan
Tidak ada penangguhan.


E.        GAMBARAN STANDAR NO. 52/STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL 21
Tujuan translasi mata uang asing dalam FAS No. 8 berbeda secara substansi dari FAS No. 52. FAS No. 8, mengadopsi perspektif induk perusahaan dengan member syarat bahwa laporan keuangan mata uang asing dipresentasikan jika seluruh transaksi mengikuti mata uang yang digunakan induk perusahaan. Standar No. 52, mengakui bahwa kedua perspektif baik induk perusahaan dan perusahaan lokal benar sebagai kerangka kerja laporan. Pada lever internasional, IASB mengeluarkan keputusan parallel, IAS 21, yang sekarang berkembang untuk mengklasifikasi persyaratan dan memecahkan masalah implementasi. Keduanya, FAS No. 52 dan versi baru IAS bertujuan untuk :
Menampilkan, dalam laporan gabungan, hasil keuangan dan keterhubungan dihitung dengan mata uang asing primer yang dikonsolodasikan antara laporan induk dan anak perusahaan bisnis.
Menyediakan informasi yang secara umum kompatibel dengan efek ekonomi yang diharapkan pada perubahan nilai tukar pada ekuitas dan arus kas perusahaan.
1.            Translasi saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional
Jika mata uang fungsional adalah mata uang asing yang tercatat dan dimasukkan, maka laporan keuangan ditranslasikan ke dalam dolar menggunakan metode kurs saat ini. Prosedur kurs saat ini yang digunakan adalah :
Seluruh asset dan kewajiban asing ditranslasikan terhadap dolar menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca, akun modal ditranslasikan pada kurs historis.
Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada waktu transaksi, walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk kelayakan.
Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang saham yang terpisah. Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukkan ke dalam laporan laba-rugi hingga operasional luar negeri telah terjual atau investasi telah diputuskan tidak bernilai.

2.            Translasi saat Mata Uang Induk Peusahaan adalah Mata Uang Fungsional
Saat mata uang induk perusahaan adalah mata uang fungsional asing gabungan, laporan keuangan mata uang asing tersebut akan dihitung terhadap dolar menggunakan metode kurs sementara. Spesifiknya :
Asset dan kewajiban moneter serta nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan, item nonmoneter lainnya dan modal ditranslasikan pada kurs historis.
Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata untuk periode kecuali item yang berhubungan dengan item nonmoneter yang ditranslasikan menggunakan kurs historis.
Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing direflesikan dalam pendapatan lancar.

3.            Translasi Mata Uang Asing adalah Mata Uang Fungsional
Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pembukuannya dalam satu mata uang asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Laporan keuangan akan dihitung ulang dari mata uang lokal ke dalam mata uang fungsional lalu ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan metode kurs saat ini.
Pada kondisi inflasi yang sangat tinggi, dolar dianggap sebagai mata uang fungsional, menggunakan metode translasi mata uang asing kurs sementara. Sebaliknya, IAS 21 membutuhkan bahwa laporan keuangan anak perusahaan lokal disajikan ulang untuk inflasi terlebih untuk translasi mata uang asing terhadap mata uang induk perusahaan. 

F.       TRANSLASI MATA UANG ASING DAN INFLASI
FASB memutuskan untuk menentang inflasi sebelum translasi mata uang asing, karena beranggapan bahwa penyesuaian semacam itu tidak akan konsisten terhadap kerangka kerja valuasi-harga perilehan yang digunakan dalam dasar laporan AS. Solusinya, FAS No. 52 membutuhkan penggunaan dolar AS sebagai mata uang fungsional untuk operasional asing yang berdomisili di Negara dengan tingkat inflasi yang sangat tinggi.

BAB 8  STANDAR AUDIT DAN AKUNTANSI GLOBAL

Upaya harmonisasi akuntansi di seluruh dunia awalnya dimulai sebelum adanya Komite Standar Akuntansi Internasional (IASC)  didirikan pada tahun 1997. Upaya harmonisasi akuntansi menjadi semakin pesat pada dasawarsa 1990-an, sesuai dengan berkembangnya globalisasi bisnis internasional dan dan pasar surat berharga, serta meningkatnya pencantuman saham oleh banyak perusahaan.
Sesuai dengan rencana (IASB), konvergensi standar akuntansi internasional dan dan nasional mencakup penghapusan berbagai perbedaan secara perlahan melalui kerja sama antara IASB, penentu standar nasional, dan kelompok lain yang menginginkan solusi terbaik bagi persoalan akuntansi. Harmonisasi secara umum bermakna perhapusan perbedaan antara berbagai standar yang sudah ada, sementara konvergensi adalah bisa mencakup pembuatan standar baru yang belum tercantum dalam standar yang sudah ada.

A.          SURVEI KONVERGENSI INTERNASIONAL
1.            Manfaat Konvergensi Internasional
Pendukung konvergensi internasional menyatakan bahwa banyak manfaat yang telah dirasakan dengan adanya konvergensi. Terakhir surat kabat terkini mengusulkan adanya “global GAAP (prinsip akuntansi berlaku umum)”, yang keuntungannya antara lain :
Standar laporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia dapat meningkatkan efisiensi dalam alokasi modal. Biaya modal akan dikurangi.
Para investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi. Portofolio lebih bermacam-macam dan risiko keuangan dapat dikurangi. Transparansi dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.
Perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusan mengenai marger dan akuisisi area usaha.
Pengetahuan dan keahlian akuntansi dapat ditransfer tanpa batas ke seluruh dunia.
Ide-ide terbaik yang muncul dari aktivitas standar nasional dapat ditonjolkan dalam mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.

2.         Kritik Terhadap Standar Akuntansi
Proses menjadikan standar akuntansi menjadi suatu standar internasional juga menimbulkan kritik. Kritik tersebut antara lain :
Sebagian orang mengatakan bahwa standar internasional terlalu sederhana untuk memecahkan masalah yang rumit. Para kritikus ragu jika standar internasional dapat cukup fleksibel untuk mengatasi perbedaan-perbedaan latar belakang, tradisi dan lingkungan ekonomi di setiap negara.
Anggapan bahwa ketika institusi keuangan internasional dan pasar internasional bersikeras menggunakan standar akuntansi internasional, hanya firma-firma akuntansi internasional luaslah yang akan mampu memenuhi tuntutannya.
Munculnya ketakutan bahwa pengguna standar inetrnasional akan menciptakan “standar overload”.
Kritikus bersikeras bahwa standar internasional tidaklah cocok untuk perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama  perusahaan yang tidak terdaftar akuntabilitas publik.

3.         Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama
Para pendukung berpendapat bahwa konvergensi internasional akan membantu menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan proses pengajuan laporan keuangan lintas batas Negara. Dua pendekatan lainnya telah dimaksimalkan sebagai solusi yang sesuai bagi masalah yang berhubungan dengan pengajuan laporan keuangan lintas Negara, yaitu :
Rekonsiliasi, dan
Pengakuan bersama.

4.         Evaluasi
Keberhasilan usaha-usaha konvergensi terbaru yang dilakukan oleh organisasi-organisasi internasional dapat menjadi cirri bahwa konvergensi terjadi sebagai respon alami terhadap tuntutan ekonomi.

B.   BEBERAPA PERISTIWA PENTING DALAM SEJARAH PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
Secara singkat adapun beberapa peristiwa penting dalam secara penyusunan Standar Akuntansi Internasional yaitu pada :
Tahun 1973 – International Accounting standards Committee (IASC) didirikan.
Tahun 1976 – Organization Economic Cooperation and Development (OECD) mengeluarkan Deklarasi Investasi di Perusahaan Multinasional yang berisi arahan mengenai ‘Pengungkapan Informasi’.
Tahun 1977 – International Federation of Accountants (IFAC) didirikan.
Tahun 1982 – ISAC mendirikan kelompok-kelompok penasihat organisasi non-anggota untuk memperluas usulan penyusunan standar internasional.
Tahun 1987 – International Organization of Securities Commision (IOSCO) pada konferensi tahunanya memajukan penggunaan standar bersama dalam praktik akuntansi dan auditing.

C. IKHTISAR ORGANISASI BESAR INTERNASIONAL YANG MENDUKUNG KONVERGENSI AKUNTANSI
Enam organisasi telah menjadi pemain kunci dalam menentukan standar akuntansi internasional dalam memajukan penyelarasan akuntansi internasional :
1.         International Accounting Standards Board (IASB).
International Accounting Standards Board (IASB), yang tadinya bernama IASC merupakan badan penetapan standar independen untuk sektor pribadi yang didirikan pada tahun 1973 oleh organisasi akuntansi professional di Sembilan Negara dan direstrukrisasi pada tahun 2001. IASB memiliki beberapa tujuan, yaitu :
Mengembangkan untuk kepentingan public, seperangkat standar akuntansi dunia yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut informasi berkualitas tinggi, transparan, dan sebanding mengenai laporan keuangan dan kondisi keuangan lainnya, guna membantu perusahaan-perusahaan di pasar modal dunia dan pengguna lainnya dalam membuat keputusan bisnis.
Memajukan pengguna dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan no (1) dan (2).
Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap Negara serta Standar Akuntansi Internasional dan Standar Pelaporan Akuntansi Internasional.

2.         Commision of the European Union (EU).
Berbeda dengan IASB, yang tidak memiliki wewenang untuk mengharuskan penerapan akuntansinya, Komisi Eropa memiliki kekuasaan penuh untuk menerapkan instruksi akuntansinya ke seluruh Negara yang menjadi anggota. Adapun cita-cita Uni Eropa adalah untuk mencapai penggabungan pasar keuangan Eropa. Untuk mencapai cita-cita ini, Uni Eropa telah memperkenalkan instruksi dan melaksanakan prakarsa besar untuk :
Meningkatkan modal untuk basis Uni Eropa,
Menetapkan kerangka hukum bersama dalam pasar sekuritas danderivative, dan
Mencapai satu susunan standar akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar.

3.         International Organization of Securities Commissions (IOSCO).
International Organization of Securities Commissions (IOSCO) terdiri atas regulator sekuritas yang berasal lebih dari 100 negara. IOSCO bertujuan untuk :
Bekerja sama untuk memajukan peraturan standar tinggi agar dapat memelihara pasar yang adil, efisien, dan baik.
Bertukar informasi mengenai pengalaman setiap Negara guna memajukan perkembangan pasar domestic.
Menyatukan usaha setiap Negara untuk membuat standard dan pengawasan yang tepat terhadap transaksi sekuritas di setiap Negara.
Saling membantu memajukan integritas pasar dengan menerapkan standar-standar secara teliti dengan menindak segala pelanggaran.

4.         International of Federation Accountants (IFAC).
IFAC merupakan organisasi global dengan lebih dari 160 anggota di 120 negara, yang yang mewakili lebih dari 2,5 juta akuntan. Misi IFAC adalah memperkuat profesi akuntansi di seluruh dunia dan memberikan peran terhadap perkembangan ekonomi internasional yang kuat dengan mendirikan dan memajukan kesetiaan terhadap standar professional berkualitas tinggi, memperluas konvergensi internasional, dan berbicara mengenai masalah kepentingan public di mana keahlian profesi tersebut lebih relevan.

5.      United Nations Intergovernmental Working Group of Experts on Standard of Accounting and Reporting (ISAR), bagian dari United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD).
ISAR didirikan pada tahun 1982 dan satu-satunya kelompok kerja antar pemerintah yang berdedikasi terhadap akuntansi dan auditing pada level badan hukum. Cita-citanya adalah memajukan transparansi, reliabilitas, dan keterbandingan akuntansi dan pelaporan badan hukum, begitupun untuk meningkatkan pengungkapan pada penguasaan badan hukum oleh perusahaan-perusahaan di Negara berkembang dan di Negara yang sedang mengalami transisi ekonomi.

6.     Organization of Economic Cooporation and Development Working Group on Accounting Standards (EOCD Working Group).
EOCD merupakan organisasi internasional yang terdiri dari 30 negara perekonomian pasar. Badan pengurus EOCD bernama dewan EOCD dan memiliki jaringan sekitar 200 komite dan kelompok pekerja.
Sumber :


Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 2 Edisi 6.2010: Salemba Empat.